wisata di Pancar Wonotirto, Dusun Wonokasian, Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.Â
Kediri, 30 Juli 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya telah berhasil melaksanakan serangkaian program kerja yang bertujuan untuk mengembangkan potensiKegiatan ini berlangsung selama satu bulan dan melibatkan partisipasi aktif dari warga setempat. KKN yang dilakukan oleh mahasiswa ini berfokus pada berbagai aspek penting untuk meningkatkan daya tarik dan kenyamanan wisatawan di Pancar Wonotirto. Berikut adalah beberapa program kerja yang telah diselesaikan:
 1. Pembuatan Denah Wisata Pancar Wonotirto dan Brosur Promosi
Obek wisata Pancar Wonotirto yang terletak di desa Gayam memiliki banyak spot wisata yang menarik namun menghadapi kendala dalam menarik pengunjung karena belum tersedianya denah wisata yang memadai dan kurangnya media promosi. Hingga kini, popularitas objek wisata di desa ini hanya berkembang dari mulut ke mulut. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pembuatan denah wisata agar wisatawan dapat menjelajahi spot-spot menarik tanpa kesulitan.Â
Selain itu, pembuatan brosur promosi yang informatif dapat meningkatkan daya tarik wisata Pancar Wonotirto dengan memberikan calon pengunjung gambaran lengkap mengenai fasilitas yang ditawarkan. Dengan langkah ini, diharapkan desa tersebut dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan menjadi destinasi wisata yang lebih dikenal luas.
2. Video Promosi
Untuk menarik minat wisatawan, mahasiswa membuat video promosi yang menampilkan keindahan alam dan kegiatan menarik di Pancar Wonotirto. Video ini diunggah di berbagai platform media sosial dan telah mendapatkan banyak perhatian dari calon wisatawan.
3. Pembuatan Spot Foto Ecobrick
Salah satu program unggulan adalah pembuatan spot foto yang terbuat dari ecobrick. Ecobrick adalah batu bata ramah lingkungan yang dibuat dari botol plastik bekas yang diisi penuh dengan limbah plastik non-organik. Penggunaan ecobrick ini tidak hanya menambah daya tarik visual tempat wisata, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik untuk menjaga lingkungan.
4. Pembuatan Papan Jalan Pancar Wonotirto
Mahasiswa juga memasang papan petunjuk arah yang jelas menuju Pancar Wonotirto. Langkah ini diambil setelah mereka menemukan permasalahan seringnya wisatawan tersesat karena ketidaksesuaian lokasi di Google Maps. Banyak pengunjung mengeluh sulit menemukan rute yang tepat, yang sering kali mengurangi kenyamanan perjalanan mereka dan mengurangi minat untuk berkunjung kembali.Dengan pemasangan papan petunjuk arah yang strategis di berbagai titik sepanjang rute menuju tempat wisata, diharapkan wisatawan dapat dengan mudah menemukan jalur yang benar tanpa harus bergantung sepenuhnya pada aplikasi peta digital.
5. Pembenahan Lokasi di Google MapsÂ
Tidak hanya memasang papan petunjuk arah, mahasiswa KKN di Desa Pancar Wonotirto juga memperbaiki informasi lokasi di Google Maps. Sebelumnya, banyak wisatawan tersesat karena titik koordinat destinasi wisata di aplikasi tersebut tidak tepat.
Mahasiswa melakukan pengecekan langsung ke lapangan dan mengoreksi koordinat yang salah, sehingga titik lokasinya kini lebih akurat dan dapat diandalkan. Dengan pembenahan ini, wisatawan dapat menggunakan Google Maps untuk navigasi menuju Pancar Wonotirto tanpa khawatir tersesat, sehingga memudahkan mereka dalam mencapai lokasi wisata dengan lebih nyaman dan efisien.
6. Pembuatan Pagar Pembatas di Wisata Pancar Wonotirto
Pembangunan pagar pembatas di kawasan wisata Pancar Wonotirto bertujuan multifungsi. Selain meningkatkan keamanan pengunjung dan mencegah pembuangan sampah sembarangan, pagar ini juga berfungsi sebagai elemen estetika yang mempercantik area wisata. Desain pagar yang menarik dapat menjadi daya tarik tersendiri dan memberikan kesan rapi serta terawat pada kawasan tersebut. Secara keseluruhan, pagar pembatas merupakan komponen penting dalam pengelolaan destinasi wisata yang efektif.
 7. Pembuatan Tempat Sampah Organik dan Anorganik
Dalam rangka menjaga kebersihan lokasi wisata, mahasiswa membuat tempat sampah yang terpisah antara organik dan anorganik. Hal ini diiringi dengan sosialisasi kepada masyarakat dan pengunjung tentang pentingnya pemilahan sampah. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pengelolaan sampah yang baik dan benar guna menjaga kelestarian lingkungan.
Melalui program kerja yang telah dilaksanakan, mahasiswa KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya berharap dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan wisata Pancar Wonotirto. Dengan meningkatnya kualitas fasilitas dan promosi, diharapkan Pancar Wonotirto dapat menjadi destinasi wisata yang lebih dikenal dan diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Â
Koordinator KKN Adib, menyatakan apresiasinya terhadap dukungan dan kerjasama dari masyarakat setempat. "Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat dan dukungan yang diberikan oleh warga Desa Gayam. Kami berharap semua program yang telah kami laksanakan dapat bermanfaat dan terus dikembangkan di masa mendatang," ujar Adib. Dengan berakhirnya kegiatan KKN ini, mahasiswa Universitas Brawijaya berharap agar upaya yang telah dilakukan dapat menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk pengembangan potensi wisata dan kesejahteraan masyarakat di Desa Gayam, khususnya di Pancar Wonotirto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H