Mohon tunggu...
arinadz
arinadz Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

cooking is my hobi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Ketakutan Generasi Z terhadap Pernikahan

12 Oktober 2024   19:30 Diperbarui: 15 Oktober 2024   13:31 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era ini generasi Z memiliki pandangan yang berbeda tentang pernikahan di banding generasi ter dahulu. Dahulu kala pernikahan adalah hal yang sangat di tunggu-tunggu oleh pasangan muda mudi, karena dengan adanya pernikahan menandakan bukti cinta pasangan. Namun saat ini pernikahan justru di anggap menakutkan oleh generasi Z dengan ungkapan marriage is scary.

Ungkapan tersebut bukan semata mata tidak ada sebab nya, banyak faktor yang menyebabkan generasi Z mengungkapkan hal tersebut. Berikut adalah beberapa faktor penyebab ketakutan menikah pada generasi Z.
1. Generasi Z lebih mementingkan kesehatan mental: Mereka lebih sadar akan penting nya kesehatan mental, dan seringkali mereka merasa pernikahan membutuhkan kesiapan secara mental bukan hanya finansial.
2. Traumatis: Generasi Z yang memliki luka tentang pernikahan cenderung memilih untuk menunda menikah, atau mereka lebih memilih untuk tidak menikah.
3. Kondisi ekonomi: Generasi Z beranggapan jika pernikahan harus memiliki kesiapan secara finansial/ekonomi, karena di era ini biaya hidup sangat tinggi.
4. Banyaknya kekerasan dalam rumah tangga: Saat ini banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga, dimana kekerasan ini dipicu oleh perselingkuhan dan finansial.

Kekerasan dalam rumah tangga menjadi permasalahan utama dalam ketakutan generasi Z untuk menikah, hingga saat ini banyak sekali kasus dimana terjadi kekerasan dalam rumah tangga (kdrt). Hal ini menjadikan generasi Z memiliki ketakutan besar untuk menikah. Permasalahan ini bisa di atasi dengan:
1. Pemberian edukasi tentang pernikahan
2. Dukungan pemberian kesehatan mental
3. Menyediakan lebih banyak lapangan kerja agar mendorong perekonomian
4. Mencari contoh nyata bahwa kehidupan setelah pernikahan sangat menyenangkan.

Dengan adanya upaya tersebut setidaknya generasi Z lebih membuka pandangan tentang pernikahan dan mengurangi terjadinya penurunan angka pernikahan di era ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun