Mohon tunggu...
Widuri SalenaPutri
Widuri SalenaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Keguguran dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Kelabu

15 Oktober 2023   21:25 Diperbarui: 15 Oktober 2023   21:44 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rintik itu mulai jatuh,
menutupi cahaya yang masuk lewat sela sela jendela kamar.
perkara kali ini,
aku tak benar benar berharap hujan kan berhenti.

kubiarkan langit kembali menangis,
bencana dan berkat bagi seisi bumi.
Layaknya hati yang kau lukai,
Namun tak pernah kau obati.

Detik demi detik waktu,
Hujan panas telah usai lama berlalu.
Sesekali dalam diam lamunan benakku,
Apakah masih ada tentang aku dihatimu?

Sudah kita akhiri saja kisah cinta ini,
Kita sama sudah tidak peduli lagi,
hati pun kian mati rasa,
ego kita saling berkuasa.

pada akhirnya,
kita hanyalah dua orang yang gagal.
kau gagal memahami bagaimana diriku ingin dicintai,
dan aku gagal membangkitkan hatimu yang telah lama mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun