Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar terhadap kelangsungan bisnis pada sektor komersial. Mereka perlu cepat beradaptasi dengan normal baru bila tidak ingin terjun bebas ke jurang kerugian.
Tak hanya itu, sektor komersial juga perlu memikirkan cara beroperasi dan menjalankan bisnis untuk memenuhi permintaan pelanggan serta perilaku berbelanja yang terus berkembang di era new normal.
Sebagai informasi, ada sejumlah tantangan yang kini dihadapi sektor komersial di tengah masa krisis akibat pandemi, mulai dari pengelolaan operasional dari jarak jauh hingga gangguan dalam rantai pasokan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tantangan apa yang menanti sektor bisnis di masa depan, simak ulasan berikut.
1. Pengelolaan ledakan data
Menurut penelitian Klynveld Peat Marwick Goerdele (KPMG) yang dilansir dari rilis Schneider Electric, pelaku bisnis akan menghabiskan 232 miliar dolar AS untuk berinvestasi teknologi pada 2025. Bila dibandingkan pada 2018, perusahaan hanya menghabiskan 12,4 miliar dolar AS untuk berinvestasi pada hal yang sama.
Perusahaan yang berinvestasi pada teknologi kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin (machine learning), dan automasi proses robotik akan mendapatkan pertumbuhan eksplosif selama beberapa tahun ke depan. Diperkirakan sekitar setengah dari perusahaan-perusahaan tersebut akan menggunakan teknologi ini dalam skala besar pada 2025.
Dengan pertumbuhan dan adopsi teknologi yang lebih besar, akan terjadi fenomena yang disebut ledakan data. International Data Corporation (IDC) memperkirakan akan ada 80 miliar perangkat yang terhubung dan menghasilkan 180 triliun gigabyte data baru pada 2025.
Dengan perkembangan perangkat yang terhubung tersebut, industri komersial perlu memahami dan mengatasi tantangan ini agar tidak tertinggal.
2. Integrasi antara teknologi operasional dan teknologi informasi
Didorong oleh percepatan peningkatan teknologi pintar, banyak industri yang memanfaatkan Industrial Internet of Things (IIoT), robot, sensor, perangkat pintar, dan analitik data real-time untuk mengintegrasikan dan mengautomasi berbagai tugas dari sistem manufaktur.
Namun, integrasi teknologi operasional (OT) dan teknologi informasi (IT) seringkali tidak berjalan mulus dan bahkan dikelola secara terpisah.