Untuk mengatasainya, industri dapat mengombinasikan teknologi edge computing dan perangkat IIoT untuk mempermudah penyederhanaan proses kerja, mengoptimalkan rantai pasokan, dan menciptakan pabrik pintar.
3. Visibilitas lebih besar
Seluruh mesin di fasilitas industri atau manufaktur yang menghasilkan data perlu dikontrol dan dikelola secara efektif sehingga memberikan nilai bagi kegiatan operasional. Di sinilah sistem teknologi edge akan melakukan lebih banyak analisis.
Sistem pemrosesan teknologi edge umumnya berada di fasilitas atau lokasi yang paling dekat dengan sensor sehingga industri bisa mendapatkan visibilitas lebih besar terhadap data yang dihasilkan. Data tersebut pun bisa langsung dianalisis dengan cepat.
Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Yana Achmad Haikal  mengatakan, perusahaan komersial dan industri saat ini didorong oleh kebutuhan untuk mengubah dan merangkul digitalisasi guna memenuhi tuntutan pasar, tetap relevan, dan mempertahankan ketahanan bisnis.
"Latensi rendah, kapasitas bandwidth yang tinggi, dan komputasi terpercaya yang hadir melalui teknologi industrial edge dapat memberi daya dalam membangun ekosistem operasional yang "always on" dan tak diragukan lagi merupakan solusi untuk kelangsungan bisnis yang efektif," jelas Yana.
Dengan memperhatikan tiga tantangan di atas, industri dan sektor komersial pun diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi era edge computing di masa mendatang dan memastikan ketahanan serta kelangsungan bisnis dapat diraih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H