Manusia Homo atau yang akrab di sebut MAHO, belakangan ini mulai banyak beredar dipasaran, entah itu disekolah, tempat kerja, lingkungan RT,RW, Kelurahan, Kecamtan pokoknya maho ada dimana-mana. Sebenernya secara Aksi yang mereka lakukan itu tidak mengganggu, tapi seiring perkembangan ternyata kondisi membuat MAHO yang dulu tertutup perlahan-lahan membuka diri dan tampil dimana-dimana *pengalaman gue seputar MAHO Gue dulu pernah praktek kerja lapangan di daerah senen JAKARTA. Ketika pulang gue naik kopaja p21 duduk dibelakang, disamping gue ada seorang laki2 yang tampangnya biasa aja, , setelah sekitar 25 menit duduk bersama gue merasakan suatu pijatan2 lembut di daerah pangkal paha gue (dan kalo gue inget itu gue jijik banget!!) Awalnya gue merasa biAsa aja, soalnya orng itu udah tua, mungkin dia mengingatkan gue dengan anaknya atau adiknya, tapi filing tersebut ilang saat dia genggam jari jemari gue yang terbilang lentik itu, , lalu berkedip genit satu mata *ting (huek…. Najis!!!) Saat itu gue berpikir (apakah ini namanya HOMO) oh tidak!!!!! Gerakan gue reflek untuk mukul orang itu. . dan tindakan gue ini di benarkan oleh 4 orang saksi yang melihat gue diraba oleh orng tersebut lalu orang itu diturunin dijalan oleh kenek bis. .(begonya tuh saksi kenapa mereka diem aja ya???) *jangan2 mereka homo juga yang menyamar. *pengalaman gue yang ke 2 Gue punya temen siaran yang terbilang “banci” dan kebetulan waktu itu gue siaran berdua ga ada orang lain, disaat gue naikin lagu, temen gue itu nanya. . . “le lo ngaku aja dech. . lo Homo ya?” Karena gue ini memang bukanlah seorang homo, reflek gue adalah membentak Karena gue masih mandang dia itu temen kerja gue. Oh tuhan apa yang salah dengan diriku!!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI