: sebab kemarau
Tapak kakiku terukir di kerisik
tetirah di antara jeram yang mulai lenyai
Sementara surya pamit terhanyut menemu pulas
Ada kecipak terpukul angin
menggagau perlahan usap telingaku
Aku tak tahu di mana muasalnya
Aku mencari,Â
Mencari di kerling mataku yang kuyu
O, mataku
menampilkan diriku terdampar di atas kerikil
di antara reranting sekarat ditampar cadasnya batu ujian
Sudah sekelam ini
Bulan yang sepenggal tak juga menyorongkan mukanya
Menemu diriku yang ikut hanyut ke langit hilang warna.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H