Cerita ini diawali dengan peristiwa kopdar (kopi-darat) saya dengan seorang bule berkebangsaan Amerika Serikat, kita janji bertemu untuk pertama kali untuk membicarakan pekerjaan. Tapi, dari kurang lebih 3 jam percakapan, topik bisnis nampaknya cuma last for the first 30 minutes... Sisanya ngomongin politik ngalor ngidul... Begini kira2 kronologisnya...
Â
Mal di kawasan Jakarta Utara, Starbucks Coffee, around 12pm. Hari itu menjadi hari yang sangat spesial... Bukan karena lantaran ada bule yang ngajak nge-date, tapi dari si bule inilah saya mendengarkan beberapa "fakta kabur" yang sangat menarik... FYI, bule ini adalah New Yorker, tapi berdarah hispanic alias latin2, but he's an American. Setelah ngobrol2, lama2 topik kita nyamber juga ke berita seputar Osama bin Laden, yang kebetulan berita kematiannya baru heboh di media sekitar 2 hari sebelum pertemuan kita itu. Awal keterkejutan saya cuma dari satu pertanyaan yang dia lontarkan:  "Memangnya kamu percaya sama pemberitaan media kalo Osama bin Laden mati oleh serangan Navy Seals 2 hari lalu?"  Doenk! Sebagai orang awam (apalagi orang Indonesia yang ga gitu ngerti sepak terjang per-teroris-an di mata orang Amerika), saya cuma bisa bilang: " Well, since Obama declared Osama's death, kenapa saya mesti ga percaya?"  Si bule mulai berkhotbah panjang lebar tentang Osama... Dia mengklaim bahwa Osama telah mati beberapa tahun lalu, yang entah oleh penyakit atau serangan US Navy... Yang pasti di saat seluruh dunia bersukaria akan keberhasilan Obama untuk menangkap the Most Wanted Fugitive in the world ini, ternyata ada beberapa orang (termasuk si bule) yang bersikap skeptis... Pertanyaan berikutnya semakin mencuci otak saya....  "Kenapa Obama tidak menunjukkan bukti bahwa Osama telah mati karena serangan US Navy Seal?"  Si bule bilang, kalau kamu mengerti budaya dan tau karakter orang2 Amerika, kamu akan merasa semua ini janggal... America is a show-off nation (Amerika adalah bangsa pamer)... Para pemancing Amerika akan dengan bangganya memamerkan hasil pancingannya dengan berfoto... Para pemburu juga tidak akan segan memamerkan hasil buruannya... Jadi, does it even sound logical if Obama decided not to show all the photos or video footages? Hal yang sangat aneh dimana seorang buronan nomor satu dunia berhasil ditaklukkan tapi tidak dibuktikan ke khalayak publik?  Well, masuk akal sih...  Yang menjadi menarik, saat saya bertanya kalau benar Osama sudah lama mati, kenapa baru sekarang diproklamirkan? Si bule dengan senyum lugasnya menjawab: "Timing." Alias, inilah saat yang paling tepat untuk mengumumkan semua itu di saat nama Obama sedang terpuruk, pamornya mulai diragukan karena banyak sekali kejadian yang agak mencoreng nama kepemerintahan Obama (intervensi Amerika di Tunisia, Mesir, dan Libya). Si bule mengklaim, semua ini adalah part of the scenario dari tim sukses Obama.  Hal yang cukup membuat saya cukup lumayan "tenggelam" sama kuliah si bule adalah fakta berikut. Seperti yang ramai diberitakan, Osama ditemukan tidak bersenjata di kediamannya di Pakistan. Kalau orang paling berbahaya itu ditemukan tidak bersenjata saat digerebek, kenapa US Navy Seals harus membunuhnya? Bukankan akan lebih menguntungkan untuk Amerika untuk menahannya hidup-hidup? Untuk mengorek informasi yang lebih mengenai jaringan Al-Qaeda? Kenapa Osama sekali lagi harus ditembak mati?  Sungguh aneh bukan?  Masih di Mall yang sama, venue berpindah ke RAFFEL's, around 1:30pm. Karena mulut hampir berbusa cerita 1,5 jam (sebenernya diskusi kita berdua ini panjang banget, tapi saya tulis bagian paling menarik aja), akhirnya kita pindah tempat sambil cari makan...  Topik berikutnya adalah tentang terorisme sendiri, mainly peristiwa WTC 9/11 dan Pentagon. Sebenernya sih saya sudah sering dengar dan baca tentang teori konspirasi terorisme, khususnya 2 kejadian ini, tapi kalau denger langsung dari orang Amerika sendiri, rasanya lebih convincing aja gitu... Well, sudah pernah lihat langsung video pesawat menabrak WTC kan? Ada yang notice apa yang aneh dengan rubuhnya menara kembar ini? Yak, Bapak yang di situ betul jawabnya! Bapak pasti insinyur ya? Hehe... Iya, seluruh menara ini jatuh ke bawah, yang menurut para insinyur sangat diragukan... Dimana-mana kalo menara pencakar langit ditabrak oleh objek berat yang cepat, posisi jatuhnya menara pasti akan mengalami kemiringan, tapi TIDAK MUNGKIN jatuh rubuh ke bawah seakan2 ada bahan peledak di bawahnya. Seperti proses demolition, atau peledakan bangunan yang tidak diperlukan lagi atau mau direnovasi. Si bule dengan semangatnya menyuruh saya untuk tanya setiap insinyur, katanya hal tersebut tidak mungkin terjadi jika WTC tidak ditrigger dengan bahan peledak di dasar gedung. Wow? For Real? Insinyur2 kompasiana, tolong konfirmasinya.  Selain itu, para saksi mata yang menyaksikan detik-detik pesawat mendekat itu juga banyak yang bersaksi bahwa pesawat itu tidak memiliki jendela! Yang membawa sebagian orang pada kesimpulan bahwa pesawat ini tidak berpenumpang, bukan American Airlines, dan sudah disetting oleh "the big player ". Beberapa saksi ini tidak diketemukan lagi keberadaannya setelah peristiwa ini. Aduh jadi merinding.....  [caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Menara WTC yang jatuh ke arah bawah, yang disinyalir merupakan hasil ledakan dari bom di lantai bawah WTC dan bukan karena tabrakan pesawat"][/caption] And how about pentagon? Semua orang juga tahu pentagon hancur ditabrak pesawat kedua yang dibajak teroris... Tapi selama ini media tidak begitu memfokuskan berita pada pentagon... Ada dua hal yang amat menarik tentang serangan pentagon. Yang pertama, tidak ada bangkai pesawat ditemukan, tidak ada serpihan pesawat di lokasi kejadian, tidak pernah ada! Loh, kalau pentagon beneran diserang pesawat yang dibajak teroris, kok bisa tidak ada plane wreckage tersisa di gedung itu? Hanya bagian pentagon yang rusak berat saja, tapi mana bangkai pesawatnya??? Hal kedua adalah, jika benar pentagon ditabrak pesawat, dimana-mana bahan bakar pesawat yang crash akan bocor dan terjadi percikan-percikan api ato kebakaran di sekitar pesawat... Tapi fakta yang ditemukan tim riset di sana, buku telepon dan arsip-arsip yang ditemukan tidak ada tanda-tanda terbakar sama sekali.  [caption id="attachment_107351" align="aligncenter" width="300" caption="Serangan Pentagon yang tidak menyisakan bangkai pesawat (Foto: google)"][/caption] Si bule itu bilang, lagi-lagi, ini adalah bagian dari skenario Amerika, sang negara Adikuasa... Banyak sekali fakta menarik seputar perang-perang yang terjadi, yang ternyata semua memiliki keterkaitan langsung sama Amerika. Si bule bilang ke saya, jangan pernah percaya begitu saja sama berita yang selama ini ada di media, karena tidak selamanya apa yang kamu lihat itu benar. Kita harus berpikiran kritis, jika ada berita yang memiliki beberapa titik janggal, harus ditelusuri kebenarannya, agar tidak terjadi pembodohan atau penyamaran fakta.  Sekali lagi, blog entry ini bukan tulisan anti-Amerika loh, sifatnya hanya berbagi cerita aja, dan mungkin kita sudah mulai harus mengubah cara pandang kita terhadap pemberitaan media ya, jangan terima jadi aja, tapi harus berpikir secara kritis dan logis dalam "mencernanya", seperti si Mas Bule ini...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H