Mohon tunggu...
alecia qianna
alecia qianna Mohon Tunggu... Lainnya - Saya wanita yang membutuhkan hilir pengetahuan melalui tulisan

Saya tekun hobi jalan-jalan dan kuliner dengan tergolong ekstrovert

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasion(isme)

6 Januari 2023   07:00 Diperbarui: 6 Januari 2023   07:01 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam disiplin sila-sila Pancasila, aspek pendidikan termuat dalam sila"Kemanusiaan yang Adil dan Beradab". Hal tersebut merupakan bentuk manifestasi dari sila pertama"Ketuhanan yang Maha Esa" secara langsung bahwa pendidikan sangat begitu dekat dengan esensi Tuhan dalam kehidupan manusia saat ini.

Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan sejak periode negara tradisional Nusantara sampai sekarang tidak lain adalah untuk berproses dalam usaha manusia mengerti dan memahami diri sendiri baik secara individu maupun kelompok dalam menjalani kehidupan yang dititipkan Tuhan. Dahulu pendidikan dijalankan secara sebenarnya benar dengan mempertimbangkan kebutuhan zaman yang akan kemaslahatan bersama dalam berbagai aspek. 

Pada periode Nusantara ketika belum bermunculan peradaban besar lainnya, kualitas manusia Nusantara sangat unggul dengan dibuktikan kemunculan filosofi Negarakertagama dan konsep Sanggar Pendidikan "Sambhara Budharra". Lahirnya manusia -manusia berkualitas tersebut tak lepas dari filosofi, metode, teori dan sistem pendidikan yang utuh dan mendalam.

Tahun 1776 menurut hemat penulis merupakan awal kemunculan tantangan dan masalah dengan dibumikannya cara pandang materialistik dan parsial dalam aspek pendidikan. Terjadi transformasi nilai dan gagasan dalam perjalanannya sampai membawa praktik dan tujuan pendidikan hanya untuk memenuhi tuntutan globalisme dan industrialisme. 

Cara pandang masyarakat umum sampai hari ini pun tetap dalam upaya untuk memahami pemenuhan penghidupan sebagai hal primer dengan meletakan mempelajari kehidupan sebagai urusan sekunder dengan ditambah dengan tidak berfungsinya peran negara dalam menjaga pangan dan papan masyarakat. Untuk itu, hemat penulis menjadikan pendidikan bukan sebagai jalan untuk memahami kehidupan tetapi untuk memenuhi belanja penghidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun