anime favorit. Karakter kesukaannya adalah Makari. Sudah berjalan 11 episode, dan malam ini episode terakhir penghabisan maraton anime itu. Betapa antusiasnya Yoshi ingin tahu segera bagaimana akhir dari kisah Pangeran Shirodai yang sebentar lagi akan terbebas dari wujud seekor katak hijau. “Aku tidak sabar melihat akhir ceritanya!” ujar Yoshi sangat antusias dan bersemangat sampai menjingkrak dari kursi.
Tiap-tiap pukul 12 malam, Yoshi menghabiskan waktunya menonton filmKakinya menyentuh lantai dan langsung memperagakan dansa seakan-akan dengan seorang putri, Yoshi sebagai pangerannya tentu. Karakter utama dari film itu adalah seorang pangeran yang berubah menjadi katak hijau yang serupa jenisnya. Nama karakter utama itu adalah Shirodai. Hanya tinggal menunggu beberapa menit lagi hingga episode terakhir itu muncul di laman resminya. “Akankah Shirodai dicium oleh Putri Makari?…” matanya memejam seakan meresapi suasana cerita, “Atau mungkin Shirodai harus terkena ombak Westland?” lanjutnya lagi menyambung kata. Tersisa waktu 59 detik menghitung mundur waktu.
Mata Yoshi berbinar-binar merekat tangan keduanya di dagu. “Yeah!” Riuh Yoshi melompat tinggi seraya tangannya berayun merapat ke ketiak. Saat-saat yang mendebarkan ketika menonton di menit awal film. Remaja itu memakai mahkota emas tiruan yang padan dengan kaos merah bergambar katak hijau di dada. Kelanjutan cerita berjalan epik hingga pertengahan. Di penutup, Putri Makari mencari Pangeran Shirodai diantara sekelompok katak yang saru rupanya.
Ditebarlah serbuk ajaib, memberi tanda pembeda untuk sang pangeran dalam wujud kataknya. Salah satu katak hijau berubah warna menjadi biru muda. Katak itu berenang mendekat ke arah putri dan berbunyi. “Broog-broog.” Suara katak itu nampak mengajak bicara. Sang putri mengambil katak di hadapannya itu tanpa rasa geli sedikit pun. “Pangeran, akhirnya aku menemukanmu.” Tutur Makari menitihkan air mata di kedua sisi. Dia mencium Shirodai dan seketika merubah wujudnya semula menjadi lelaki tampan berdarah biru.
Tubuh Pangeran Shirodai yang usai bertransformasi itu lunglai jatuh dalam dekapan Makari. Efek ramuan terkutuk itu masih tersisa di tubuhnya. Pangeran pun dibawa pulang kembali ke istana untuk diistirahatkan. Setelah satu pekan berlalu, kesehatan Shirodai telah pulih sepenuhnya. Tepat di hari itu, Pangeran dan Putri Shirodai melangsungkan pernikahan dengan meriah dan penuh sukacita. Di hadapan semua mereka berdua mengikat janji suci sehidup semati dan saling menyematkan cincin di jari manis. Mereka berdiri menunjukkan cicin di tangan kepada semua dan tangan lain keduanya berpegangan erat. Cerita pun selesai.
Yoshi yang usai menyaksikan adegan itu tersenyum puas. Tapi dirinya tak menyangka bahwa akhir cerita akan jadi seperti yang diharapkan. Inginnya di awal, ada kejadian yang lebih menarik lagi. Untuk akhir cerita itu mengambil sudut positif. Setelahnya remaja itu berpindah ke kursi malas dekat dinding. “Bagus banget endingnya!” Ujar Yoshi bernada pelan seraya meleyot dari duduknya di kursi malas.
Sandaran kursi yang rendah berhasil membuatnya mengantuk saat bersandar. Remaja itu mengucek matanya dan beranjak dari kursi untuk mematikan laptop. Kakinya melangkah segera menaiki kasur untuk tidur. Saat menaikan selimut, dia melihat jam becker di sampingnya menunjukkan pukul 12.30. Waktu telah lewat tengah malam. Dia harus segera tidur agar tidak terlambat pergi sekolah. Di tidur lelapnya, muncul proyeksi mimpi dari dunia nyata. Dunia mimpi mengulang kejadian yang sama dengan akhir yang berbeda. Yoshi berada di sebuah hutan hijau yang baru saja dibasahi hujan.
Ada yang aneh dirasakan olehnya. “Kenapa sekitarku terlihat sangat besar dan tinggi?” Tuturnya melihat rumput ilalang dan pohon-pohon yang menjulang tinggi bagai pencakar langit. Batu kecil pun nampak lebih besar dibanding tubuh Yoshi. Di dekatnya mengalir sebuah sungai yang hanya beberapa langkah kaki jaraknya. Remaja itu mencoba bergerak dan langkah kakinya tidak seperti biasa. Tubuhnya seperti loncat dengan pelontar. Di tepi sungai, Yoshi bercermin di permukaan air. Betapa terkejutnya dia, melihat penampakkan katak saat bercermin. “Katak?…” Remaja itu terdiam mencerna apa yang dilihat, “Apa?-katak?!” lanjutnya sontak teriak setelah berhasil mencerna wujud dirinya yang menjadi seekor katak hijau.
Kemudian ada suara hentakkan kaki mendekat. Terdengar keras dan kasar, begitulah suara kaki manusia terdengar oleh binatang kecil. Mereka seperti gergasi yang mengancam nyawa tiap binatang kecil yang bertemu. Melihat ke atas lagi, ternyata itu adalah Putri Makari dengan gaun indah merah muda. “Tunggu, ini percis seperti film itu.” Gumam Yoshi yang sekarang menjadi Pangeran Shirodai dalam wujud kataknya. “Aku akan dicium oleh Putri Makari!” Serunya girang hati menaruh senyum lebar serta pipi merah di wajah. Ekspresi Yoshi terlihat lucu dalam wujud kataknya itu jika dalam animenya.
Sang putri menebar serbuk ajaib ke sekelompok katak yang tiba-tiba berdatangan membuat saru di dekat Yoshi. Yoshi yang terkena serbuk itu langsung berubah warna kulitnya menjadi biru muda. Kemudian menghampiri ke depan putri. Seperti yang diketahui, sang putri langsung mengambil katak biru muda itu dan berkata yang sama. “Pangeran, akhirnya aku menemukanmu.” Tutur Makari menitihkan air mata di kedua sisi. “Mu-mu-muu.” Remaja itu menyodorkan bibir untuk dikecup dari sudut jiwa manusianya. Tapi aslinya hanya terdengar suara katak biasa. “Broog-broog.” Begitu yang bisa dilihat Putri Makari.
Katak itu pun dicium, membuat jiwa manusia Yoshi turut terbang ke syurga terkena panah cinta oleh kecupan Makari. Setelah itu cahaya berkilau merubah wujud kataknya ke manusia. Dan setelah balik ke wujud asal, malah wajah putri berubah jijik dan geli. Pangeran yang disebut tampan karismatik itu menjadi bertubuh gempal dan tembam setelah terkena ramuan terkutuk. Wajah sang putri kini penuh amarah dan langsung menampar Yoshi keras. “Waaa!” Remaja itu terbangun juga dari mimpinya dan tepat dari samping sang ibu menyiram air ke wajahnya dengan gayung.