Mohon tunggu...
Singgih Nugroho
Singgih Nugroho Mohon Tunggu... -

AkommRTVI Globbalmedia - Teknik Radio dan Tv

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kerangka Pemikiran Symbolic Interactionism

3 Mei 2014   01:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:55 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kerangka pemikiran symbolic interactionism berasal dari disiplin sosiologi. Menurut Jerome Manis dan Bernard Meltzer terdapat tujuh proposisi umum yang mendasari pemikiran symbolic interactionism, yaitu:

a. Bahwa tingkah laku dan interaksi antar manusia dilakukan melalui perantara lambang-lambang yang mengandung arti.

b. Orang menjadi manusiawi setelah berinteraksi dengan orang-orang lainnya.

c.Bahwa masyarakat merupakan himpunan dari orang-orang yang berinteraksi.

d.Bahwa manusia secara sukarela aktif membentuk tingkah lakunya sendiri.

e.Bahwa kesadaran atau proses berpikir seseorang melibatkan proses interaksi dalam dirinya.

f.Bahwa manusia membangun tingkah lakunya dalam melakukan tindakan-tindakannya.

g.Bahwa untuk memahami tingkah laku manusia diperlukan penelaahan tentang tingkah laku/perbuatan yang tersembunyi.

Menurut Manford Kuhn, perkembangan pendekatan symbolic interactionism dapat dibagi dalam dua periode. Periode pertama, merupakan periode tradisi oral dan menjadi awal perkembangan dasar-dasar pemikiran symbolic interactionism. Tokoh-tokoh yang dikenal antara lain, charles coolet, john dewey, I.A. Thomas, dan George Herbert Mead. Karya Mead, Mind, Self and Sosiety merupakan buku pegangan utama. Oleh karena itu, periode ini disebut juga sebagai sebagai periode mead atau meadian. Periode kedua, disebut juga sebagai masa pekajian atau penyelidikan, mucul beberapa tahun setelah publikasi karya Mead. Tokoh-tokoh yang mencul pada masa ini antara lain Herbert Blumer (The Chicago School). Manford kuhn (The Iowa School), dan kenneth Burke.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun