Zaman sekarang kebanyakan orang mulai menggunakan E-Wallet untuk melakukan transaksi karena lebih praktis dan cepat. Cukup dengan scan barcode dan mengetikkan pin, pembayaran telah sukses dilakukan. Salah satu E-Wallet yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah Qris. Karena semakin maraknya penggunaan Qris, banyak toko dan penjual yang menyediakan barcode untuk pembayaran melalui Qris.
Meski begitu, tetap masih ada orang-orang yang menggunakan uang tunai sebagai alat tukar, biasanya orang-orang yang sudah lanjut usia dan pedagang kecil di pasar tradisional serta warung-warung rumahan.
Keunggulan E-Wallet dibanding uang tunai
Menurut riset Ainur Rochmaniah SSos MSi, salah satu dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, E-wallet memiliki beberapa keunggulan dibandingkan uang tunai, yaitu :
1. E-wallet mempermudah transaksi dimanapun dan kapanpun. Tidak perlu keluar rumah untuk melakukan pembayaran, seperti membeli makanan, membayar tagihan, hingga melakukan invetasi.
2. Dompet digital yang bekerja sama dengan toko biasanya menawarkan promosi atau diskon kepada pengguna. Layanan e-wallet juga dapat menawarkan cashback dan banyak promo lainnya.
3. Layanan e-wallet memiliki sistem keamanan yang kuat. Karena setiap pengguna harus memverifikasi identitasnya, dompet digital memastikan transaksi yang aman. Selain itu, dompet digital memiliki berbagai fitur keamanan yang meningkatkan keamanan transaksi, seperti pemindaian wajah, sidik jari, dan PIN.
4. Mudah dilacak. Secara otomatis, sistem akan mencatat setiap transaksi yang dilakukan dengan dompet digital.
5. Karena e-wallet tidak menggunakan uang tunai, mereka tidak dapat menggunakan uang palsu. Karena nominal yang ditransaksikan sesuai dengan kebutuhan, transaksi dengan dompet digital juga tidak memerlukan waktu yang lama untuk menunggu kembalian. Â
Kelebihan-kelebihan tersebutlah yang menyebabkan banyak orang mulai beralih menggunakan e-wallet atau dompet digital.
Bagaimana jika di masa depan semua orang beralih ke E-wallet?
Berdasarkan hasil riset sebelumnya, penggunaan dompet digital memiliki banyak kelebihan yang mempermudah kita dalam melakukan transaksi. Namun bagaimana jika di masa depan semua orang akan beralih ke dompet digital, apa yang akan terjadi?
Ada dampak positif dan negatif jika hal tersebut terjadi. Dampak positifnya yaitu transaksi menjadi lebih cepat dan mudah, setiap transaksi tercatat secara digital sehingga memudahkan pelacakan dan mengurangi potensi pencurian, selain itu pengurangan penggunaan uang kertas dapat mengurangi limbah dan biaya produksi uang.Â
Sedangkan dampak negatifnya adalah masyarakat akan semakin bergantung pada infrastruktur digital dan teknologi, kesenjangan sosial semakin melebar karena tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet, serta beresiko terjadi penipuan atau pembobolan akun.
Selain dampak-dampak yang diberikan, ada kemungkinan yang bisa saja terjadi di masa depan. Beberapa negara sudah mulai mengarah ke masyarakat cashless atau tanpa tunai, seperti Tiongkok, India, Inggris, Perancis. Mungkin saja di masa depan mayarakat mulai menjadi masyarakat tanpa tunai sepenuhnya dalam melakukan kegiatan transaksi di kehidupan sehari-hari. Selain itu mungkin saja bank sentral akan menciptakan mata uang digital menanggapi hal ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H