Kelurahan Batursari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak (06/08/2022)Â - Jumlah kasus mingguan COVID-19 telah mengalami peningkatan untuk minggu kelima secara berturut-turut pasca puncak terakhirnya, Maret 2022. Melalui Weekly Epidemiological Update pada tanggal 13 Juli 2022, WHO meninjau secara global bahwa selama minggu keempat hingga 10 Juli 2022, lebih dari 5,7 juta kasus baru dilaporkan dengan peningkatan sebanyak 6% dibandingkan minggu sebelumnya.
Pada tingkat regional, jumlah kasus mingguan baru COVID-19 meningkat di beberapa wilayah, khususnya Asia Tenggara (+5%). Berdasarkan data tersebut, secara tidak langsung mengharuskan seluruh masyarakat di Indonesia untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri, serta menerapkan protokol kesehatan di segala situasi. Salah satunya dengan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) berupa masker dan hand sanitizer.Â
Juru bicara penanganan COVID-19, Achmad Yurianto berpendapat jika seluruh masyarakat taat dan tertib menggunakan masker maka potensi penularannya hanya 1,5%. Sementara, ditinjau dari banyaknya penelitian, penggunaan hand sanitizer atau sabun untuk membersihkan area tangan dapat menurunkan risiko penularan virus sebesar 35-40%. Oleh karena itu, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja terkait "Edukasi Mengenai 3M dan Pembagian Masker Serta Hand Sanitizer" kepada masyarakat Kelurahan Batursari, khususnya kelompok Ibu-ibu PKK.
Program Monodisipliner ini dilaksanakan di Balai Desa Batursari pada hari Sabtu, 16 Juli 2022, sekitar pukul 16.00 WIB dan dihadiri oleh kelompok Ibu-ibu PKK Kelurahan Batursari, kurang lebih sebanyak 46-50 peserta. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi seputar 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak), dan pembagian Leaflet yang berisikan cara atau langkah-langkah penggunaan masker beserta hand sanitizer yang tepat. Tidak hanya itu, ditambahkan pula adanya nasehat dan anjuran dalam menggunakan masker serta hand sanitizer, sesuai arahan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Menariknya, ketika dilakukan pembagian Leaflet, terdapat beberapa peserta yang meminta Leaflet lebih dari satu.
Kegiatan ini berfokus pada tujuan utama, yaitu meningkatkan dan membiasakan kesadaran diri masyarakat Kelurahan Batursari mengenai penggunaan masker dan hand sanitizer yang tepat sesuai anjuran, khususnya ketika bepergian maupun beraktivitas di luar rumah. Sepanjang pemaparan materi mengenai 3M, seluruh partisipan sangat fokus dan antusias dalam mengikuti kegiatan ini, terutama ketika sesi diskusi (tanya-jawab). Berikut ini adalah rincian pertanyaan dari beberapa partisipan :
- Berapa lama-kah jangka waktu penggunaan masker yang benar ?
- Lebih efektif mana-kah, menggunakan masker kain atau bedah ?
- Lebih bersih / efektif mana-kah, menggunakan hand sanitizer atau sabun untuk mencuci tangan ?
- Mengapa idealnya masker harus selalu diganti setelah dibuka-lepas di area umum ? (contohnya, setelah makan / mengobrol)
Puncak kegiatan ini adalah pembagian masker dan hand sanitizer kepada seluruh peserta, yaitu kelompok Ibu-ibu PKK Kelurahan Batursari, di akhir acara. Seluruh peserta terlihat sangat puas dan senang dengan adanya Program Monodisipliner "Edukasi Mengenai 3M dan Pembagian Masker Serta Hand Sanitizer". Dengan demikian, kegiatan ini dikatakan berhasil karena telah mencapai tujuan utama, yaitu penanaman kesadaran diri dan pengetahuan terkait pentingnya penggunaan masker dan hand sanitizer.
Selain itu, banyak respon positif yang diberikan oleh Ibu-ibu PKK terhadap kegiatan ini. Terlebih, para peserta menjadi lebih peduli dan mengerti mengenai cara dan langkah-langkah penggunaan masker serta hand sanitizer yang tepat, utamanya saat beraktivitas di luar rumah. Kegiatan ditutup melalui sesi foto bersama dengan seluruh mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro dan perwakilan kelompok Ibu-Ibu PKK Kelurahan Batursari yang terlibat.
Penulis : Aldyvia Fedora Yustanto -- Kedokteran Umum -- Fakultas Kedokteran