**STUDI LITERATUR PENELITIAN EKSTRAK BAB II
Pengaruh Marketing Mix TerhadapKeputusan Pembelian
Marketing Mix 8P
Menurut Kotler dan Amstrong (2021), marketing mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasarannya.  Marketing mix juga bermakna sebagai faktor-faktor yang digunakan, dikendalikan dan dikuasai oleh marketing manager (controllable factors) yang nantinya akan memengaruhi jumlah permintaan.
Menurut Lupiyoadi, (dalam Dyaloka, Vol 3 No.1-2020 hal 1-13) jenis-jenis marketing mix  terdiri variabel berikut:
- Product (Produk)
Menurut Kotler dan Armstrong (2021), product (produk) merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Â Kotler dan Armstrong (2021), mengemukakan bahwa klasifikasi produk berdasarkan berwujud atau tidaknya, yaitu barang dan jasa. Dilihat dari perspektif dan ketahanannya, terdapat dua jenis barang, yaitu barang tidak tahan lama, dan barang tahan lama. Selain dari segi daya tahannya, product (produk) juga dikelompokkan berdasarkan target konsumennya dan tujuan penggunaannya, parameter pada suatu produk terdiri dari kualitas atau keunggulan produk, variasi atau jenis produk yang ditawarkan dan desain produk
- Price (Harga)
Menurut Kotler dan Keller (2021), price (harga) merupakan satu komponen dalam marketing mix yang menghasilkan pendapatan, sementara elemen lainnya mengakibatkan biaya.Menurut Fandy Tjiptono (2019) terdapat dua faktor umum yang perlu diperhatikan dalam proses penetapan harga, yaitu:
- Aspek internal perusahaan, mencakup tujuan pemasaran, strategi bauran pemasaran, dan biaya produksi.
- Aspek eksternal perusahaan, yang melibatkan karakteristik pasar dan permintaan, tingkat persaingan, kebijakan, serta regulasi pemerintah.
Adapun kebijakan penetapan harga melibatkan beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut:
- Menetapkan sasaran untuk pengembalian investasi atau tingkat penjualan bersih.
- Maksimalkan keuntungan untuk mencapai hasil finansial optimal.
- Gunakan harga sebagai alat persaingan.
- Terapkan strategi harga yang seimbang.
- Gunakan harga sebagai faktor penentu untuk memproyeksikan kenaikan atau penurunan penjualan produk.
- Place (Tempat)
Menurut Kotler (2021), place merujuk pada kegiatan-kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Tempat ini mencakup lokasi fisik perusahaan, saluran distribusi, stok barang, dan sistem transportasi. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi, sesuai dengan pandangan Kotler (2021), yakni aksesibilitas, visibilitas dan  ketersediaan sarana parkir yang luas.
- Promotion (Promosi)
Menurut Kotler dan Armstrong (2021), promotion (promosi) adalah kegiatan yang bertujuan mengomunikasikan manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk melakukan pembelian. Menurut Ginting, (dalam Vania dkk, 2019 hal 882) mendefinisikan promotion (promosi) sebagai bentuk komunikasi pemasaran dan kegiatan yang bertujuan menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan mengingatkan pasar sasaran mengenai perusahaan dan produknya.
- People (Orang)Â
Menurut Kotler dan Keller (2021), people merupakan individu yang menyangkut interaksi antara konsumen dengan para pegawai yang berada di perusahaan. Keberhasilan pemasaran hanya akan sebaik kualitas individu di dalam organisasi. Komponen-komponen dari "people" ini mencakup karyawan perusahaan serta konsumen. Setiap individu berperan sebagai pemasar paruh waktu, di mana tindakan dan perilakunya memiliki dampak langsung terhadap respons yang diterima oleh konsumen.
- Process (Proses)Â
Menurut Kotler dan Keller (2021), process (proses) melibatkan seluruh kreativitas, disiplin, dan struktur yang diterapkan dalam manajemen pemasaran. Proses dapat diidentifikasi melalui dua dimensi, yaitu kompleksitas, yang terkait dengan langkah-langkah dan tahap dalam proses. divergensi, yang berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahap proses.
- Packaging (Kemasan)