Mohon tunggu...
Aldyra SitiNurfarida
Aldyra SitiNurfarida Mohon Tunggu... Dokter - SMAN 1 Padalarang

Siswa SMAN 1 Padalarang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Banjir Lagi, Sampai Kapan?

28 Februari 2020   20:34 Diperbarui: 28 Februari 2020   20:55 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Beberapa waktu lalu beberapa ruas jalan Jakarta tergenang. 

Sebagian jalan lumpuh, tak bisa dilalui. Banjir tak hanya menerjang Ibu Kota, sejumlah daerah penyangga seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang juga terdampak.

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga menyebut bahwa banjir pada 1 Januari 2020 disebabkan curah hujan yang tinggi. Selain itu, air kiriman dari Bogor juga memperparah banjir di Jakarta.

"Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga menyebut bahwa banjir pada 1 Januari 2020 disebabkan curah hujan yang tinggi. Selain itu, air kiriman dari Bogor juga memperparah banjir di Jakarta."

Menurut Nirwono, Pemprov DKI Jakarta belum maksimal dalam menjalankan program pencegahan banjir. Ia melihat, revitalisasi danau, waduk, situ, dan embung berjalan lambat. Hasilnya, sistem drainase di Ibu Kota dan sekitarnya tidak berfungsi maksimal.

Presiden Jokowi turut merespons banjir yang menerjang Ibu Kota pada Rabu 1 Januari 2020. Ia bahkan sempat turun ke lapangan, mengecek sarana dan pra saranan pengendalian banjir.

Pada Jumat (3/1/2020) pagi, Untuk penanganan darurat bersama pihak terkait, telah difungsikan pompa, karung pasir, bronjong dan tanki air agar kawasan dan prasarana publik terdampak dapat segera berfungsi kembali," jelas Jokowi.

Salah satu cara mengatasinya adalah kita juga bisa membuang sampah selalu pada tempatnya, tidak membuang sampah dimana saja dan kita juga harus lebih banyak menanam tanaman, karena di perkotaan apalagi DKI Jakarta sudah banyak sekali lahan partanian yang mulai di beli untuk pendirian bangunan-bangunan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun