Menurut saya, kita sebagai anak, enggak mungkin membalas seluruh cinta orang tua. Yang bisa kita lakukan hanyalah melakukan yang terbaik untuk membahagiakan mereka. Namun, bagi beberapa orang, sebagai anak, menyenangkan orang tua itu ya menjadi anak terpintar di sekolah. Mendapatkan ranking 1 di kelasnya, lulus dengan nilai terbaik, lalu masuk ke universitas ternama di Indonesia. Lalu, bagaimana dengan orang yang enggak kayak gitu? Yang sudah belajar tiap malam, tapi tetap enggak bisa masuk 10 besar di sekolahnya. Yang lulus dengan nilai cukup baik, tapi enggak termasuk dari salah satu yang terbaik. Yang akhirnya masuk universitas standar. Berkualitas sih, tapi bukan UI, bukan UGM. Bukan universitas ternama. Apakah orang-orang ini seperti gagal menyenangkan hati orang tua mereka? Enggak. Mereka nggak gagal. Malah bisa dibilang, mereka termasuk yang berhasil. Karena dalam membahagiakan orang tua, yang penting itu mau melakukan yang terbaik. Mau dan sanggup memberi 100% dari diri kita. Mencurahkan segenap kekuatan kita sebaik-baiknya. Dan saat orang tua melihat kita seperti itu, mereka pasti akan bangga. Mereka bangga, anaknya menjadi ‘pekerja keras’, bukan pemalas. Mereka bangga, anaknya bermodal ‘otak dan otot’, bukan banyak omong, tapi hasilnya nihil. Jadi, lakukanlah yang terbaik. Rajinlah belajar. Rajinlah membantu orang tuamu dan sesamamu. Rajinlah mendoakan orang tuamu dalam setiap doa dalam ibadahmu. Tenangkan hati mereka dengan bercanda bersama. Hilangkan rasa khawatir mereka dengan menghindari hal yang buruk. Hargai mereka dengan patuh dan mendengarkan nasehat mereka. Legakan hati mereka dengan tak henti-hentinya memberikan kabar baik untuk mereka. Karena mungkin, memang cuma itulah yang mampu kita lakukan untuk membalas cinta orang tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H