Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari Kelompok 84 Gelombang 2, sukses mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan ecobrick sebagai upaya kreatif mengurangi limbah plastik di Desa Glagahsari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada 4 Agustus 2024.Â
Kegiatan ini dipandu oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Falistya Roisatul Mar'atin Nuro, S.Pd, M.Pd, dan melibatkan empat mahasiswa dari Fakultas Hukum yang diantaranya Firda Adhaniyah, Ayu Indah Fitriani, Dian Sasmita, dan Shelsano Alexzandrya MP.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang merupakan program dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM). Program ini memungkinkan mahasiswa secara berkelompok memberikan manfaat nyata kepada masyarakat, dengan mengimplementasikan hasil penelitian yang relevan dan berdampak langsung bagi kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan memperkenalkan konsep ecobrick, di mana botol plastik diisi padat dengan berbagai jenis sampah plastik hingga menjadi bahan bangunan yang kuat. Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjelaskan langkah-langkah pembuatan dan menunjukkan cara praktis mengumpulkan plastik, memadatkannya dalam botol, hingga akhirnya terbentuk ecobrick yang dapat digunakan untuk membangun struktur sederhana seperti taman bermain atau kursi.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah langkah inovatif yang membawa perubahan nyata di masyarakat Desa Glagahsari. Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui program ini berharap bahwa inisiatif ecobrick ini dapat terus berlanjut, bahkan setelah program pengabdian selesai. "Kita ingin agar inisiatif ini menjadi kebiasaan di masyarakat, bukan hanya untuk lingkungan yang lebih bersih, tapi juga untuk menciptakan lingkungan yang lebih produktif," tambah Dian Sasmita.
Diharapkan, dengan adanya program seperti ini, masyarakat Desa Glagahsari dapat lebih proaktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus menciptakan nilai tambah dari limbah yang biasanya dianggap sebagai masalah. Selain itu, kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk ikut menerapkan konsep ecobrick dalam mengatasi persoalan sampah plastik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI