Mohon tunggu...
Reza
Reza Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Karya Mahasiswa Brawijaya, Membuat Yoghurt dengan Sistem "Fuzzy Logic"

9 Juli 2018   07:59 Diperbarui: 9 Juli 2018   08:49 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yoghurt merupakan minuman kesehatan yang dibuat dengan proses fermentasi. Bahan baku dari yoghurt berupa susu sapi segar. Kota Batu telah menjadi salah satu produsen susu terbesar yang ada di Jawa Timur. UKM di Kota Batu telah memanfaatkan peluang tersebut untuk dijadikan sebuah usaha yaitu pengolahan susu segar menjadi yoghurt. 

Salah satu UKM tersebut yaitu UKM Krisna Yoghurt. UKM ini mampu memproduksi Yoghurt dengan kapasitas 30-40 liter/hari. Proses pembuatan Yoghurt di UKM ini masih konvensional, dimana prosesnya masih dilakukan secara manual dan tidak terkontrol. Proses pasteurisasinya bisa dibilang cukup lama yaitu mencapai 2 jam dengan waktu fermentasi 12 jam. 

Dalam memproduksi yoghurt tidak bisa sembarangan karena apabila ada salah atau kontaminasi sedikit saja pada saat proses produksi maka semua yoghurt yang dihasilkan pun akan gagal dan terasa sangat masam. Pembuatan yoghurt di UKM ini telah beberapa kali mengalami kegagalan produksi akibat prosesnya yang tidak steril dan tidak terkontrol suhunya.

Melihat permasalahan tersebut 5 mahasiswa Universitas Brawijaya, yaitu Kamsiatun Eka ( TEP '15), Sindi Alfianti (TEP '15), Reza Rienaldy (TEP '16), Gigih W (TEP '15), dan Daning Nurhaliza (THP '15) dibawah bimbingan bapak Joko Prasetyo, STP, M.Si menciptakan sebuah inovasi bernama ZYOFIELD.

foto arsip
foto arsip
foto arsip
foto arsip
ZYOFIELD merupakan alat pasteurisasi-fermentasai untuk produksi Yoghurt, alat ini menggunakan metode non thermal berupa Pulsed Electric Field untuk proses pasteurisasi yang di integrasikan dengan fermentor untuk pembuatan yoghurt dengan cepat. 

Metode pasteurisasi non thermal memiliki keunggulan karena proses nya sangat cepat hanya berkisar 5 menit untuk satu kali proses pembuatan dan mampu mempertahankan kandungan nutrisi susu, tidak seperti metode pasteurisasi panas biasa yang cenderung dapat membuat kandungan protein rusak karena tingginya suhu proses. 

Alat ini juga dapat mengontrol proses fermentasi dimana terdapat sistem kontrol cerdas fuzzy logic yang diterapkan untuk mengontrol suhu fermentasi, sehingga fermentasi tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya berkisar 6 jam. 

Meskipun menggunakan listrik, proses produksi dengan alat ini dapat menghemat biaya hingga 53 % dibandingkan proses produksi yoghurt di mitra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun