Mohon tunggu...
Inovasi

Ketidakpastian Cincin Tahun Sang Tanaman

19 September 2017   08:20 Diperbarui: 19 September 2017   18:37 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zat yang terdapat pada pupuk kimia juga dapat memicu efek rumah kaca yaitu zat nitrogen ,metana,dan karbondioksida selain dapat menyebabkan pemanasan global pupuk kimia juga dapat menyebabkan perubahan cuaca yang dapat mempengaruhi lingkaran tahun pada tumbuhan. Seharusnya tanaman cukup diberi pupuk organik, yang bersifat alami daripada pupuk kimia. Tanaman itu seharusnya tumbuh dengan alami, apalagi pupuk organik dapat mejaga kelembaban tanah, kelembaban tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga lingkaran tahun, jika diberi pupuk kimia sudah pasti lingkaran tahun juga berubah misalnya, tumbuhnya harusnya tumbuh dengan alami selama 3 tahun tetapi hanya hanya menjadi 2 tahun karena diberi pupuk dilihat dari situ saja sudah ketahuan pupuk kimia adalah penyebab ketidakvalidan lingkaran tahun yang ada pada tumbuhan tersebut.

Selain itu pengaruh selanjutnya adalah temperatur/suhu, seperti yang kita semua tahu bahwa suhu di bumi kita tercinta ini sudah sangat panas yang diakibatkan oleh adanya global warming/pemanasan global seperti yang Penulis jelaskan diatas tadi mengenai pupuk kimia yang juga dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global, Pemanasan global menyebabkan suhu meningkat dan mempengaruhi lingkaran tahun pada tumbuhan, suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penguapan yang tinggi pada tumbuhan sehingga xylem/floem tidak tumbuh sesuai ukurannya dan lingkaran tahun pun juga berubah. Kalian pasti tahu kan global warming.

Bagi yang tidak tahu ini sedikit penjelasannya global warming adalah peningkatan suhu di bumi yang disebabkan oleh gas gas kimia seperti CFC(ChloroFluoroCarbon), gas rumah kaca, CO2, dan masih banyak gas yang lain. Pertumbuhan tumbuhan juga dipengaruhi oleh kelembaban tanah jika tanahnya lembab penyerapan air oleh tanaman akan meningkat dan pastinya akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut. Akibat global warming kelembaban tanah pasti berkurang dan bisa saja tanah menjadi kering dan penyerapan air oleh akar berkurang membuat tanaman tersebut bisa layu kapan saja.

Oksigen juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman ternyata, fungsi oksigen bagi tanaman adalah respirasi aerob, dengan melakukan respirasi tanaman bisa mendapatkan energi dan nutrisi untuh pertumbuhan tanaman tersebut. Tumbuhan yang kekurangan oksigen sudah pasti akan layu lalu mati. Akibat pemanasan global, iklim dunia makin kacau seperti yang kita tahu di Indonesia saja misalnya yang hanya memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.

Dulu kita sangat mudah memprediksi kapan musim kemarau dan kapan musim hujan namun sekarang? Terkadang musim kemaraunya terlalu lama tidak sesuai prediksi dan menyebabkan daerah tertentu menjadi kekeringan dan kekurangan air hal ini sudah pasti menyebabkan ketidakvalidan lingkaran tahun pada tumbuhan.

Terkadang musim hujan juga terlalu lama tidak sesuai prediksi hal itu menyebabkan kebanjiran apalagi pohon akhir akhir ini semakin sedikit karena ditebangi secara liar menyebabkan penyerapan air berkurang apalagi di kota kota besar seperti Jakarta selalu banjir setiap hujan bukan setiap musim hujan lagi. Menurut BMKG seperti dilansir pada website http://www.bmkg.go.id/iklim/prakiraan-musim.bmkg fenomena yang mempengaruhi iklim di Indonesia ada 5 yaitu:

  • Dipole mode: istilah terkenal dari Indian Ocean Dipole. Dipole mode hampir sama sebenarnya dengan el nino dan la ninan, namun perbedaannya adalah jika el nino dan la nina terjadi di perairan pasifik equator maka dipole mode terjadi di wilayah perairan Hindia
  • El Nino dan La Nina. El nino berbeda dengan la nina. El nino adalah meningkatnya suhu air laut di atas rata rata suhu normal sedangkan la nina adalah menurunnya suhu air laut di bawah rata rata suhu normal
  • Suhu permukaan laut Indonesia
  • Daerah pertemuan angin antar daerah tropis
  • Sirkulasi monsun Asia dengan Australia

Hal di atas tentu mempengaruhi lingkaran tahun pada tumbuhan jika salah satu fenomena di atas mengalami gangguan/masalah terjadi ketidakseimbangan iklim di Indonesia. Seharusnya Indonesia diuntungkan menjadi negara yang hanya memiliki 2 musim, banyak tanaman tropis bisa tumbuh disini tidak seperti pada iklim Eropa yang mempunyai 4 musim, tanaman disana harus menyesuaikan diri dengan 4 musim tersebut. Dalam iklim normal lingkaran tahun biasanya terbentuk setahun sekali tapi jika cuaca/iklimnya tidak seperti biasanya/tidak normal lingkaran tahun belum tentu terbentuk setahun sekali bisa saja tidak terbentuk sama sekali.

Kesehatan pohon juga bisa menyebabkan perubahan pada tumbuhan jika pohon sedang tidak dalam keadaan yang sehat pertumbuhan lingkaran tahun berubah. Selain kesehatan pohon lingkaran tahun juga dipengaruhi oleh tinggi nya tanah yang ditempati hal ini akan menyebabkan perbedaan gravitasi dengan pohon yang ada di bawahnya, penyerapan air akan berkurang daripada pohon yang ditanam dibawahnya. Pengaruh selanjutnya adalah pohon pohon lain, pohon juga akan memperebutkan air untuk kelangsungan hidupnya jika ada pohon yang kalah dalam perebutan air dengan pohon lain sudah pasti lingkaran tahun pohon tersebut berbeda dengan pohon sekitarnya yang padahal ditanam secara bersamaan.

Masih ada faktor lain yaitu serangga dan penyakit pada lingkungan sekitarnya tersebut, biasanya rayap yang mengganggu tanaman karena berkayu , ditanam pada waktu yang sama tapi jika serangga dan penyakit di tempat A lebih banyak daripada di tempat B, maka pohon di tempat A pasti akan terjadi perbedaan umur tumbuhan jika diukur menggunakan lingkaran tahun, misalnya pohon di tempat B benar berumur 4 tahun maka pohon di tempat A yang seharusnya juga sama 4 tahun tapi akan berkurang menjadi 3,5 tahun atau mungkin 3 tahun.

Tebal atau tipisnya lingkaran tahun pada batang juga dapat untuk menentukan iklim yang sudah dilalui pohon itu, misalnya jika garis lingkaran tahun itu tipis berarti saat itu cuacanya terlalu dingin/terlalu panas. Sedangkan jika garis lingkarannya tebal berarti tahun yang dilalui pohon nyaman dan tidak terjadi ketidakseimbangan iklim. Karena lingkaran tahun tidak lagi valid untuk menentukan usia tanaman kita juga bisa menentukan usia pohon tanpa perlu melihat lingkaran tahunnya dulu. Pertama tama perlu kita ketahui kalau keliling batang rata rata bertambah 2,5 cm setiap tahun. Berdasarkan keliling batang tadi kita dapat menentukan usia tumbuhan tanpa perlu menebangnya.

Contoh cara menghitung batang pohon tanpa perlu menebang: pertama hitunglah keliling batang pohon tersebut dalam satuan cm, penghitungan keliling batang ini harus pada tempat yang tidak memiliki akar tumbuh. Kemudian kita bagi keliling batang tadi dengan 2,5(keliling batang rata rata setiap tahun). Misal jika keliling batang pohon itu adalah 100 cm brarti usia pohon itu adalah 40 tahun (100:2,5=40). Tetapi ada beberapa pohon yang tidak menuruti rumus ini sebagai contoh pohon cemara dan kayu merah yang tumbuhnya cepat sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun