Mohon tunggu...
Aldon Sinaga
Aldon Sinaga Mohon Tunggu... Dosen - Karena sudah mendapatkan, maka tidak ada alasan untuk tidak berbagi

Bekerja di Politeknik WBI - Medan dan Pernah Bekerja di UNITRI Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Selamat Hari Pendidikan Nasional 2020

2 Mei 2020   10:09 Diperbarui: 2 Mei 2020   10:19 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selamat Hari Pendidikan Nasional  terutama pada para guru, pelaku pendidikan dan pemerhati pendidikan.  Berbeda rasanya Hari Pendidikan Nasional kita kali ini.  Ditengah-tengah deraan pendemik COVID19,  belum genap pemahaman kita tentang pendidikan MERDEKA,  kita mengalami pengalaman baru “belajar dari rumah”.

Saat instruksi Presiden diberikan, dan semua lembaga  pendidikan diminta menyelenggarakan pendidikan dari rumah, mungkin sebagian dari kita seketika disibukkan dengan berbagai kegiatan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring.  

Guru-guru mempersiapkan materi, memikirkan cara merepresentasikan pembelajaran dalam konten media daring.  Siswa sibuk menyesuaikan diri dengan cara baru belajar,  orang tua juga tidak lepas dari kesibukan mepersiapkan kebutuhan anak-anaknya menghadapi pembelajaran daring.

Apakah ini bentuk percepatan era disrupsi.  Dimana bidang pendidikan juga sering disebut menjadi bidang yang mengalami banyak perubahan.  

Saya sendiri berpikir “secepat inikah sebuah pendemik dapat memutarbalikan peran guru, peran sekolah dan model interaksi siswa dan guru?”.  Siapkah kita,  siswa, orang tua, guru dan sekolah ?       

Sebentar kemudian semua “seperti” sudah berjalan sebagaimana mestinya.  Tapi diantara hening belajar dari rumah, beberapa waktu kemudian kita mendengar fakta mengejutkan bahwa 79% siswa menyatakan tidak ada interaksi sama sekali dengan guru selain memberikan materi dan menagih tugas (KPAI).  

Fakta ini memberikan dampak 77,6%  siswa merasa tidak sejahtera dengan belajar dari rumah.  Wow, angka ini luar biasa, kalau dikonversikan ke jumlah siswa yang mencapai 45 juta lebih peserta didik SD-SMP-SMA dan SMK Indonesia.   Artinya terdapat lebih dari 35juta siswa yang tidak sejahtera belajar di rumah.

Apakah ini fakta kegagalan guru dalam menggunakan teknologi informasi ?.  Tentu bukan, ini fakta belajar dari rumah itu tidak mudah.  Bapak ibu guru kita belum pernah di bekali skill menjadi fasilitator belajar jarak jauh, belum pernah dibekali menyusun konten pembelajaran interaktif.  Siswa kita tidak pernah dibekali cara belajar dirumah, selama ini belajar dirumah kerena ada PR, jadi wajar  kalau rasanya semua beban pembelajaran dirumah terasa sebagai PR yang sangat banyak.  

Kita juga sebagai orang tua mungkin tidak siap melayani anak belajar dirumah (karena selama ini kita pasrah pada para guru di sekolah).  Tidak semua sekolah kita berada di wilayah yang memiliki kemudahan akses internet.  Tidak semua masyarakat kita yang 40% hidup disekitar garis kemiskinan, memiliki cukup daya untuk  memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran.

Pengalaman  yang diberikan COVID19 harus bermakna.  Disrupsi proses bisnis pendidikan pasti tidak terhindarkan.  Cepat atau lambat kita tidak pernah tahu, tapi kita harus berbenah.  Mungkin institusi sekolah akan berubah dari fisik menjadi virtual.  Mungkin sekolah akan menjadi sekumpulan konten pembelajaran interaktif yang dapat diakses darimana saja oleh siapa saja.  Paradigma  guru berubah, itu keharusan.  Jaminan jejaring internet yang merata dan murah  itu keniscayaan atas nama pemerataan kesempatan belajar. 

Tetapi padamu Bapak -Ibu guru,  kami selalu mengharapkan anda semua didepan kelas anak-anak kami.  Mungkin kami tidak perduli apakah itu sekolah nyata  atau virtual, kelas nyata atau virtual.  Tapi karena anak-anak Indonesia ini nyata, kami perlu guru-guru yang nyata didepan kelas.  Guru-guru yang menjadi sosok yang digugu dan ditiru,  mempertahankan jiwa pendidikan nasional kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun