Mohon tunggu...
Anonymous
Anonymous Mohon Tunggu... Aktor - Menyejarahkan jejak pikiran

A Lover of idea's Thomas Aquinas about the "Method Lectio and Disputatio"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Konsep Diri (Self-Concept): Komponen, Karakter, Faktor dan Kepentingan dan Cara Memperbaikinya

4 Agustus 2023   00:10 Diperbarui: 4 Agustus 2023   00:20 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari Situs Herman Anis tentang Konsep Diri

Pada masa kini, banyak dari kita sering merasa bingung dengan diri sendiri. Sadar atau tidak sadar, kita telah memasuki suatu era di mana kita kehilangan konsep diri. konsep diri yang baik adalah pembentukan diri yang dewasa, intelektual, spiritual, berkarya dan relasi yang baik. 

Jika sebagian dari Anda merasa perlu mendalami konsep diri saya akan menuntun anda dengan artikel ini. Simaklah dengan memusatkan konsentrasi dan jauhkan apapun yang berpontensi untuk merebut konsentrasi anda karena kita akan masuk di dunia konsep diri.

Gambar diambil dari Akun Facebook Nice Indonesia
Gambar diambil dari Akun Facebook Nice Indonesia

1. Apa Itu Konsep Diri?

Self-concept atau Konsep diri adalah cara, sikap dan pandangan dari tanggapan individu atau pribadi terhadap atau mengenai individu. Pandangan ini bisanya dimulai dengan bertanya-tanya. Apa yang ditanyakan? pertanyaan ini sering diawali dengan kata apa, bagamaina, dan yang paling penting adalah kata mengapa, yang bertujuan menanyakan diri dan memperbaiki diri. 

Pandangan ini melibatkan komponen-komponen diri seperti karateristik, psikis, motivasi serta spirit dan fisik individu. Komponen ini mempengaruhi pikiran, perasaan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Pandangan diri mencakup pandangan positif dan pandangan negatif yang umumnya dilakukan seseorang terhadap dirinya sendiri.

Apapun yang anda lakukan berputar pada keyakinan dan ketakutan, sebab itu hal yang mendasari kehidupan dari segi dan konteks moral. Contoh, orang tua atau pengasuh anda mengatakan "Anda tidak boleh keluar malam", bernada perintah yang dapat mempengaruhi perasaan yakin dan takut, belum lagi ucapannya bertambah kata-kata denotasi "jika tidak mau dihukum". Perkataan ini, bergantung pada persepsi anda untuk menerima atau menolak perasaan takut dan yakin. Yakin di sini merupakan kesadaran bahwa keluar rumah buruk dan takut memiliki keinginan keluar rumah tetapi adanya hukuman menyebabnya pengurungan keinginan atau niatan keluar. Hal ini berhubungan dengan Self-control atau kendali diri yang mana anda merupakan raja bagi diri anda. (K. Bertens, Etika, 2005: 63-66).  

Ketika menerima berarti anda telah bersiap untuk membentuk diri anda menjadi pribadi yang berkarakter sesuai dengan yang telah anda terima. Karakter yang terbentuk itu, sebaiknya disadari, begitu pun dengan persepsi yang anda terima. Sadar menerima berarti saya tahu, saya sedang menerima. Hal ini akan mengaiskan konsep diri bagi anda. 

Konsep diri dapat diatur sedemikian rupa dari sekarang, sehingga tidak pelu merasa kehilangan jalan atau tersesat. Untuk melihat lebih jauh mengenai konsep diri saya akan menguraikannya di sub-sub judul berikut.

Gambar diambil dari situs Herman Anis tentang Jenis-Jenis Konsep Diri
Gambar diambil dari situs Herman Anis tentang Jenis-Jenis Konsep Diri
2. Komponen-Komponen Konsep Diri (Self-Concept)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun