Pertemuan Muhaimin Iskandar beserta rombongan dari Partai Kebangkitan bangsa bersama Presiden Jokowi, Senin (31/10/2022) menimbulkan tanda tanya besar untuk sebagian besar kalangan masyarakat Indonesia. Bahkan ada yang menganggap bahwa ini adalah bagian dari safari politik Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu dalam menyambut tahun politik.
Pada dasarnya, pertemuan antara Ketua Umum Partai Politik dan Presiden adalah suatu hal yang lumrah untuk dilaksanakan mengingat PKB juga adalah bagian dari Partai Politik Koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'aruf, sehingga mereka mempunyai kewajiban dan wewenang untuk menyampaikan aspirasi dan masukan kepada Pemerintah terkait situasi politik nasional dan isu-isu yang bersentuhan langsung dengan rakyat.
Apa masalahnya?
ada beberapa hal yang menjadi sorotan bagi sebagaian masyarakat Indonesia terkait pertemuan ini. Pertama, Muhaimin Iskandar adalah salah satu figur yang muncul dalam bursa Calon Presiden dan Wakil Presdien Republik Indonesia dalam menghadapi kontestasi pemilu 2024. Dalam konteks ini, Muhaimin secara tersirat telah menyatakan niat dan harapannya untuk bisa berduet dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal Calon Wakil Presiden.Apalagi kedua Partai Politik (PKB dan Gerindra) telah menandatangani kesepakatan dalam bentuk kontrak kerjasama dalam menyongsong Pilpres 2024.
Kedua, Muhaimin Iskandar membawa Rombongan ketika bertemu dengan Jokowi. Hal ini tentunya menimbulkan kecurigaan besar bagi berbagai kalangan, karena persis jarang sekali ada Ketua Umum Partai Politik yang bertemu dengan Presiden dengan membawa Rombongan. Apalagi Ketua Umum Partai Politik Koalisi Pemerintah.Bagi sebagian besar masyarakat, pertemuan ini adalah bagian dari safari politik PKB untuk meminta restu kepada Presiden agar bisa mengantar sang Ketua Umum menjadi bagian dari kontestasi Politik 2024. Artinya, dengan membawa rombongan, Muhaimin mau menunjukan loyalitas dan dukungan dari seluruh kader PKB terhadap sosok Ketua Umum.
Isi Pertemuan,
Dalam Keterangan Persnya pada Senin (31/10/2022) Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa maksud dari pertemuan tersebut adalah untuk beraudiensi dengan Presiden Jokowi. 'Hari ini DPP PKB, saya pimpin sebagai Ketua Umum beraudiensi dengan Bapak Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo.Â
Maksud audiensi ini melaporkan pertemuan seluruh kader utama PKB yang tiga hari di Jakarta kemarin. lima ribu kader utama yang merupakan pengurus dan anggota legislatif maupun eksekutif berkumpul di Jakarta dan menyampaikan beberapa hasil dari pertemuan itu'. Kata muhaimin dalam keterangan pers di Istana Negara Jakarta (31/10/2022).
Salah satunya menyangkut rekomendasi-rekomendasi yang mohon dititipkan kepada Presiden untuk dijadikan pertimbangan untuk melaksanakan. Lanjut Ketua Umum DPP PKB itu.
Lebih lanjut, Muhaimin menyampaikan beberapa rekomendasi yang disampaikan kepada Presiden. Pertama, tentang subsidi BBM, apakah memungkinkan harga BBM khusus untuk sepeda motor dan angkutan umum diturunkan. Kedua, soal Pupuk karena sudah sampai pada level ketidakadaan pupuk di daerah karena perang yang berakibat pada produksi pupuk menurun secara global.Â
Ketiga, soal millenial berkaitan dengan angkatan muda dalam menghadapi bonus demografi karena bonus demografi hanya sampai 2030. Keempat, berkaitan dengan subsidi listrik diharapkan untuk memprioritaskan pengguna listrik miskin. Berikutnya adalah memohon Perpres baru merevisi Perpres 33 berkaitan dengan Penggunaan anggaran DPRD berdasarkan realitas anggaran masing-masing Kabupaten/Kota dan daerah.
Diketahui, figur seorang Muhaimin Iskandar adalah salah satu politisi yang sangat pandai dalam memainkan orkestrasi politik nasional.