Mohon tunggu...
Aldi VahniWahyudi
Aldi VahniWahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bio saja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bias Gender dalam Kasus Perselingkuhan Ex Personil Sabyan Gambus, Nissa dan Ayus

9 April 2021   09:50 Diperbarui: 9 April 2021   10:04 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada awal tahun 2021, tepatnya di pertengahan bulan Februari, kita dikagetkan dengan kasus Nissa Sabyan yang merupakan mantan personil Grup Band Religi tersohor yaitu Sabyan Gambus. Isu tersebut sempat menggemparkan jagat dunia maya dengan dugaan kasus perselingkuhan. Mengapa tidak? Nissa Sabyan yang merupakan vokalis religi tersohor mampu melakukan tindakan yang tidak pernah disangka-sangka sebelumnya. Perselingkuhan Nissa Sabyan dengan Ayus Sabyan ini telah terjadi sejak lama, yaitu terhitung sudah 2 tahun yang lalu, namun istri sah dari Ayus Sabyan baru mengetahui dan mengajukan perceraian kepada Ayus pada tahun-tahun ini.

Berbicara tentang selingkuh, Menurut Dono Baswardono dalam bukunya yang berjudul 'Poligami itu selingkuh', ia menyebutkan bahwa perselingkuhan adalah hubungan seksual dan/emosional antara dua orang yang salah satunya sudah menikah atau berkomitmen dengan orang lain. Dalam kasus ini, Ayus Sabyan sudah memiliki seorang istri dan dua orang anak, sedang Nissa Sabyan adalah seorang gadis yang baru beranjak dewasa yakni berusia kurang lebih 21 tahun.

Perselingkuhan seorang suami merupakan bentuk penyimpangan tindakan anggota keluarga dilakukan tanpa sepengengetahuan istrinya. Data perselingkuhan menunjukkan bahwa terjadi kecenderungan meningkatnya jumlah kasus perselingkuhan. Harian Republika mensinyalir perselingkuhan sudah mengalami metamorphosis (perubahan bentuk) dari yang tidak lazim menjadi hal biasa, sehingga secara kualitatif dan kuantitatif eskalasinya (kenaikan) terus meningkat. Dalam penelitian yang respondennya adalah suami istri di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan 10 Provinsi lainnya terungkap bahwa di antara suami istri yang pernah berselingkuh (40% istri, dan 75% suami).

Berbicara dampak dari kasus perselingkuhan tersebut, sangat berdampak buruk terhadap kedua belah pihak, baik pada karir, kehidupan, maupun juga mental. Namun yang lebih merasakan dampaknya adalah dari pihak wanita. Bisa dilihat dari jumlah followers Instagram pribadi Nissa Sabyan yang awalnya berjumlah kurang lebih 5 juta pada tahun 2018, lalu pada tahun-tahun berikutnya hanya meningkat sekitar 10-20% saja. Hingga tiba pada tahun awal 2021, Followers Instagram pribadi Nissa Sabyan naik hingga 16,9 juta followers. Akan tetapi, dari kenaikan jumlah followers yang sangat meningkat drastis itu, terdapat cibiran dan terkaan di setiap postingan gambar atau video yang diunggah oleh Nissa. Sangat berbanding terbalik dengan komentar-komentar pada tahun-tahun sebelumnya, yang penuh dengan pujian dan sanjungan, bahkan gombalan atas kecantikan dan keshalehahan seorang Nissa Sabyan.

Salah satu kata cacian yang paling fenomenal itu adalah 'Pelakor', akronim dari Perebut Lelaki Orang. Sebutan itu ditunjukan kepada seorang Nissa Sabyan yang terlilit kasus perselingkuhan. Padahal, dalam kasus perselingkuhan ini bukan hanya disebabkan oleh perempuan saja. Namun juga dari pihak laki-laki. Tapi kenapa yang sering kita jumpai adalah cacian atau makian atau kebencian kepada pihak perempuan. Padahal sudah jelas-jelas dari data dan fakta yang ada, bahwa pihak yang melakukan perselingkuhan adalah pihak laki-laki, yaitu Ayus Sabyan yang menyelingkuhi sang istri.

Ada salah satu tulisan dari sebuah postingan di sosial media, khususnya Instagram, yang berasal dari akun @nazjudge, ia memposting sebuah gambar dengan tulisan atau judul yang bertuliskan 'Laki-laki Selingkuh, Pelakor yang Dibenci'. Dalam tulisan itu, saya mengambil intisari atau point dari postingannya, bahwa makna pelakor bukan hanya dikhususkan untuk perempuan, melainkan juga ditujukan kepada laki-laki. Akan tetapi, dalam kasus perselingkuhan, kebencian yang dituju seringkali menimpa pihak perempuan dibandingakan dengan pihak laki-laki yang melakukan perselingkuhan.

Tapi seharusnya yang terjadi adalah bukan seperti ini, yakni pihak perempuan yang menjadi sasaran kebencian. Kasus perselingkuhan dalam kasus yang menimpa Nissa Sabyan ini, sejatinya adalah perselingkuhan yang dilakukan dan diawali oleh pihak laki-laki, yakni Ayus Sabyan. Dan yang seharusnya disalahkan atau dibenci adalah dari pihak laki-laki. Karena semua itu tidak akan terjadi tanpa adanya api atau pemantik yang dibuat oleh pihak laki-laki.

*Daftar Pustaka/Sumber Referensi Tulisan:

Jurnal:
Kurnia Muhajarah (Oktober 2016) PERSELINGKUHAN SUAMI TERHADAP ISTRI DAN UPAYA PENANGANANNYA, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. https://www.researchgate.net

Buku:
Dono baswardono, POLIGAMI ITU SELINGKUH, Yogyakarta : galangpress 2007,
Atkins, Baucom, Eldridge, & Christensen, 2005

Tulisan Artikel/Postingan:
Nazneen Judge (2 April 2021 on Instagram) LAKI-LAKI SELINGKUH, PELAKOR YANG DIBENCI, Di Instagram @nazjudge https://www.instagram.com/p/CNKTw1opDUR/?igshid=266r4pr6c95q

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun