Perkembangan sepeda motor di seluruh dunia terbilang cukup pesat, mulai dari tren yang berkembang hingga teknologi yang disematkan pada kuda besi tersebut. Meski saat ini sudah memasuki era modern, namun sesuatu hal yang berbau klasik selalu menjadi inspirasi yang menarik.
Sebab, motor tua tak hanya bisa dijadikan sebagai pajangan maupun koleksi saja, namun juga bisa digunakan sehari-hari apabila kondisi motor tersebut layak pakai. Jika kamu berencana memilih motor tua sebagai jenis koleksi dan seni instalasi di rumah, maka simak inspirasi menarik berikut ini.
Sementara itu, motor klasik atau motor jadul sampai saat ini masih dilirik banyak orang karena keunikan dan keistimewaannya, mulai dari desain hingga sejarah yang mengiringi motor-motor tersebut. Hal-hal semacam itulah yang membuat nilai jual motor-motor klasik menjadi tinggi, terlebih bagi para pecinta motor klasik atau kolektor. Tak jarang kalau para pemilik motor-motor klasik kini enggan untuk melepas motor kesayangannya, meskipun dibanderol dengan harga selangit. Untuk definisi klasik di Indonesia, biasanya mengacu pada kendaraan yang tahun produksinya di bawah tahun 1970.
Berbeda dengan mobil yang jenisnya lebih banyak beredar di Tanah Air, untuk sepeda motor baik jumlah dan modelnya terbilang sangat terbatas. Sejak dulu, sepeda motor pabrikan Eropa lebih banyak mendominasi jalanan di Indonesia, tapi sepeda motor mulai populer di masyarakat Indonesia pada kisaran 1950-an. Sementara itu, sepeda motor pabrikan Jepang baru mulai merangsek ke pasar roda dua Tanah Air pada kisaran 1960-an dan berjaya mulai dari era 1970-an hingga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H