Mohon tunggu...
Aldi Sutanto
Aldi Sutanto Mohon Tunggu... -

Penulis dan penggemar dunia online.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Tentang Edukasi Seksual bagi Remaja

16 Desember 2015   14:47 Diperbarui: 4 Agustus 2016   00:26 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa saja masalah dan ujian bagi kesehatan remaja?

Saat ini banyak yang menarik apa bila membahas tentang para remaja, antara lain jumlah populasi yang cukup besar sekarang ini yaitu sekitar 18,3% dari jumlah penduduk (atau lebih hingga dari 43 juta), dalam keunikan pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat, baik secara fisik, psikolog dan sosial. Dimana para remaja saat memasuki masa yang penuh dengan perubahan, yakni masa seperti pubertas. Dibandingkan dengan kesehatan pada golongan umur yang lain, masalah kesehatan bagi remaja sangat kompleks, yakni terpaut masalah pubertas.

Hasil dari Riskesdas pada tahun 2007 menunjukan bahwa, angka anemia pada anak umur dibawah 14 tahun 9,8% sementara bagi anak umur diatas 15 tahun, pada perempuan 19,7% dan laki-laki 13%. Berdasarkan Kemenkes pada tahun 2011, presentase kumulatif AIDS terbesar adalah pada kelompok usia 20-29 tahun, yaitu sebesar 47,8%.

Penyebab dari permasalahan di atas?

Banyak permasalah tersebut terjadi karena pengetahuan remaja, salah satunya mengenai kesehatan reproduksi remaja, masih kurang dan tidak tepat. Dengan demikian diperlukan adanya pendidikan kesehatan, sebagai selah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, sikap dan prilaku positif bagi anak usia sekolah dan para remaja, agar supaya dapat lebih betanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar

Jadi, bagaimana cara mengarahkan para remaja mengenai edukasi seksual?

Untuk hal ini ada beberapa cara untuk menangani masalah tersebut agar setiap para remaja mendapatkan edukasi seksual, yaitu:

  • Mengambil Kesempatan Waktu. Dimana ketika acara program TV ataupun video music mengenai prilaku seksual, gunakanlah hal tersebut sebagai bahan edukasi untuk pengetahuan. Ingat momen setiap hari seperti saat mengendari kendaraan atau berbelanja bersama, adalah hal yang sangat tepat dan berikanlah mereka waktu sebagai teman bicara
  • Bersikap Jujur.Jelaskan pentingnya untuk saling bercerita, jika Anda tidak mengetahui apa jawaban dari pertnyaan anak Anda, maka diskusikanlah bersama-sama untuk mencari tahu hal tersebut dengan berkonsultasi ke dokter ataupun mencari tahu di berbagai media internet mengenai pentingnya edukasi pengetahuan seksual.
  • Bersikap Jujur.Jelaskan pentingnya untuk saling bercerita, apabila Anda tidak mengetahui jawaban apa dari pertanyaan anak Anda dan dikusikan bersama dengan baik, seperti dari point ke 2.
  • Bicarakan Secara Langsung.Beritahukan perasaan Anda mengenai isu-isu yang spesifik, seperti masturbasi, seks oral, hubungan seksual dan jelaskan resiko yang mungkin bisa terjadi. Termasuk rasa sakit emosional, penyakit menular seksual dan hamil di luar menikah.
  • Perhatikan Sudut Pandang Anak.Jangan seperti memojokan ataupun menakut-nakuti untuk mencegah aktivitas seksual, dengarkan baik-baik, berusaha mengerti tekanan yang dirasakan oleh mereka
  • Berpindah Haluan Dari Fakta. Anak membutuhan informasi-informasi yang akurat terhadapa seksual, akan tetapi sama pentingnya untuk berbicara mengenai tentang perasaan, sikap dan nilai-nilai. Berikanlah mereka pertanyaan seperti etika dan rasa tanggung jawab yang tinggi dalam konteks keyakinan pribadi atau tentang agama
  • Ajak Mereka Berdiskusi. Biarkan si anak mengetahui bahwa boleh mempertanyakan atau mendiskusikan tentang seksuial dan tidak lupa untuk berterimakasih jika sudah ingin diajak berdiskusi.

 

Bagaimana kita tahu bahwa untuk siap melakukan hubungan seks?
Banyak segala faktor seperti tekanan, rasa curiga dan kesepian untuk memulai aktivitas seksual saat remaja. Tapi ingatkan kepada si anak bahwa hal ini baik-baik saja dan tunggu pada saatnya aktivitas seksual dapat bisa dilakukan yaitu untuk individu dewasa. Sementara itu, ada banyak cara lain agar mengekspresikan kasih saying, misalnya, berjalan-jalan berpegangan tangan, mendengarkan msuik, menari, menyentuk dan memeluk.

Bagaimana jika teman laki-laki atau perempuan menginginkan seksual, tapi saya tidak
 Jelaskan bahwa tidak ada aktivitas seksual yang bisa dilakukan karena paksaan atau rasa takut, setiap bentuk seks memaksa adalah bentuk kriminal dengan katalain (pemerkosaan). Apakah pelakunya adalah orang asing atau seseorang remaja setelah berkencan. Tekankan bahwa alcohol dan obat-obatan terlarang dapat mengacu kesituasi dimana hal tersebut bisa saja terjadi.

Semoga informasi mengenai edukasi seksual terhadapt anak, ini dapat membantu atau menambah pengetahuan Anda untuk memberikan informasi penting dan saling berdiskusi mengenai hal tersebut dengan baik. Jika ragu atau cemas dengan akan hal seperti ini Anda dapat berkonsultasi ke dokter ataupun psikolog untuk mengetahuinya lebih jauh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun