Tatapanmu abadi
Pada sepersekian menit kala itu
Di kerumunan ramai
Sebelum rehat sehabis pensi
Setelahnya di Penglebur gongso
Mencarikan sendal-sendal bocah
Yang sembunyi di bebatuannya
Tatapanmu sayu kian abadi
Dan memang biarlah abadi
Sedang kita semakin jauh semakin lupa
Tinggalah sudah tatapanmu di sana
Abadi sendiri
Kendal, 8 - 09 - 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!