Namun, kepindahannya ke Camp Nou pada musim panas 2018 membuat publik Anfield kesal. Â Alasannya saat itu karena ia menginginkan gaji gendut, trofi piala liga, dan memenangi Liga Champions.
Hal yang ironis, karena The Reds justru menjadi jawara Eropa setelah membungkam Barca di semifinal Liga Champions 2018-2019 dengan comeback-nya yang akan selalu dikenang itu.
Sebatas Angan dan Fantasi
Artikel tulisan Kevin Palmer tentang harapan Coutinho kembali ke Liverpool dalam 3 hari terakhir banyak dibicarakan oleh para Liverpudlian serta menuai pro dan kontra. Namun, This is Anfield menyebut kepindahan Cou, julukan Coutinho, ke Merseyside, kecil kemungkinannya.
"Bendera merahnya di sini adalah sang narasumber," tulis Jack Lusby untuk This is Anfield dalam artikelnya yang terbit Minggu (14/6/2020).
Sejauh ini, menurut Jack Lusby, kepulangan Cou ke Anfield hanyalah 'fantasi' meski Klopp sebenarnya masih menginginkan mantan pemainnya yang mengenakan nomor 10 itu. Pendapat Lusby itu juga diamini oleh jurnalis The Athletic, Simon Hughes. Hughes menilai, masalah keuangan yang menjadi penyebab utama sulitnya Cou kembali ke Liverpool
Apalagi saat ini Barcelona masih belum melunasi sebagian besar uang, dari total 142 juta poundsterling (Rp2,5 triliun), kepada Liverpool untuk pembelian Cou dua setengah tahun yang lalu itu. Terlebih Cou di Camp Nou digaji Rp4,37 miliar per pekan. Hughes menyebut, realitanya agak sulit meyakini jika Cou mau ke Liverpool dengan gaji yang kecil.
Perlu Perombakan Besar-besaran
Laman Telegraph baru-baru ini menyebut Barcelona bersedia menyubsidi gaji Cou untuk memuluskan kepindahan permanen, pertukaran, atau peminjaman kepada Liverpool agar mau kembali menerima Coutinho.
Saat ini Mo Salah merupakan pemain dengan gaji tertinggi di Anfield, yakni 200,000 (Rp3,5 miliar) per pekan. Berbeda dengan Salah, jika pun Coutinho balik ke Liverpool, ia tak akan mendapat jaminan turun sebagai starter.
Usai hengkangnya Cou ke Camp Nou, tim bentukan Klopp saat ini telah melalui evolusi sehingga menjadi tim yang solid, kuat dalam bertahan, dan mendominasi dalam menyerang. Itu semua berkat kehadiran Alisson Becker dan Virgil van Dijk, yang notabene dapat didatangkan ke Anfield karena uang dari hasil penjualan Cou ke Barca.