Jika Kamu Mau
Dulu kamu itu tak jarang kemari
Duduk bersanding menghapus rasa sepi
Kalau kamu tahu aku berharap kamu mengerti
Disini aku terkurung oleh ruang yang sunyi
Suaramu bagai kiacauan burung di pagi hari
Yang kucari cari di bawah pohon yang berduri
Berdiam diri berada di puncak ranting yang tinggi
Awan dan langit yang menjadi saksi
Saat saat sukar...
Sudah susah susah...
Sakit berbelit-belit...
Cacian demi cacian...
Merindukanmu ialah hal yang tersulit bagiku
Karena namamu telah tertera dihatiku
Meski ini perasaan ini ingin mengadu
Tetapi jiwa dan raga ini selalu menunggu
Yang saat ini aku harapkan ialah kita senantiasa bersama
Diiringi sanubari hati yang berasa Sembari menjunjung impian bersama
Tak ada tembok penghalang diantara duka dan tawa
Diujung senja aku sadar
Aku hanyalah manusia biasa
Yang ingin muda dan tua bersamamu
Yang ikhlas dan rela tuk menjadi imammu
Jika Kau Mau...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H