Mohon tunggu...
Aldi Nur Fauzi
Aldi Nur Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya maen game

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kualitas Susu Kambing

5 Januari 2023   19:25 Diperbarui: 5 Januari 2023   19:41 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Susu kambing sebagai sampel berasal dari induk laktasi produktif sebanyak 2 liter dari masing-masing peternakan. Susu kambing segar berasal dari 3 ekor kambing dengan umur laktasi ke-2 dan ke3. Susu yang dianalisis berasal dari hasil pemerahan pagi hari. Sampel ditempatkan pada wadah plastik kemudian disimpan pada cooling box. 

Sampel langsung dibawa ke laboratorium untuk dianalisis. Sumber pakan ternak kambing di peternakan Umban Sari adalah hijauan dan setiap akhir minggu diberikan limbah dari pabrik roti sebagai pengganti konsentrat. Peternakan Alam Raya menggunakan pakan hijuan dan ampas tahu. Ternak kambing diperah 1 kali sehari pada pagi hari antara pukul 08.00- 10.00.

Plate count dapat memberikan gambaran umum tentang kondisi mikrobiologis secara menyeluruh dari mikroorganisme yang terkandung dalam produk (susu kambing segar) meliputi bakteri, kapang dan khamir (Walstra et al., 2006). Mikroorganisme dominan pada susu segar menurut Robinson (1981) adalah golongan bakteri Micrococcus dan Staphylococcus, sedangkan Legowo et al. (2009) menyatakan susu dengan jumlah bakteri awal tinggi didominasi oleh bakteri Gram negatif. Total mikroba susu kambing segar di peternakan Umban Sari, yaitu 4,56 log10 CFU/ml telah memenuhi standar susu segar menurut SNI 01-3141-1998 dan TAS 6006-2008 yang termasuk kelas premium (total mikroba

Tingginya kandungan total mikroba pada susu segar yang diperoleh dari peternakan Alam Raya kemungkinan disebabkan oleh adanya kontaminasi yang bersumber dari udara, tubuh pemerah dan sanitasi peralatan pemerah yang masih sangat minim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun