Depok - Program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam upayanya menangani pandemi Covid-19 di Indonesia, kini mulai memasuki babak baru. Program vaksinasi ini diwajibkan untuk seluruh kalangan masyarakat, baik itu pekerja, pelajar, lansia, dan yang terbaru adalah kelompok usia anak.
Pemerintah sangat serius dalam melakukan penanganan Covid-19 melalui program vaksinasi ini, hal tersebut dibuktikan dengan adanya sanksi tegas bagi siapa saja yang menolak untuk melakukan suntik vaksin. Sanksi tersebut berupa penundaan atau penghentian pemberian jaminan sosial atau bantuan sosial, penundaan atau penghentian layanan administrasi pemerintahan, hingga sanksi denda maksimal sebesar 1 juta rupiah.
Dengan adanya sanksi tersebut, tentu saja berdampak pada respon yang cenderung menimbulkan pro kontra dikalangan masyarakat. Salah satu pro kontra yang terjadi yaitu berada di wilayah Kota Depok, Jawa Barat.
Ada beberapa kalangan masyarakat di Kota Depok yang mendukung secara penuh program vaksinasi pemerintah ini dalam upaya menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Masyarakat yang pro atau mendukung program vaksinasi pemerintah ini umumnya adalah kalangan yang sangat aktif dalam berkegiatan atau mobilitasnya tinggi.
“Saya sudah melakukan suntik vaksin minggu lalu di ITC Depok. Menurut saya pribadi program ini tuh bagus, karena kan vaksin ini dapat meningkatkan sistem imun kekebalan tubuh kita. Lagi pula ini programnya juga gratis, kenapa engga ya kan”, ujar Zaki Ahmad yang merupakan karyawan disalah satu minimarket, ketika diwawancarai pada Rabu (11/8/2021).
Vaksin Covid-19 dapat mengurangi dampak berat apabila seseorang tertular Covid-19, artinya vaksin ini memang tidak membuat tubuh seseorang kebal 100 persen. “Sampai saat ini saya tidak merasakan apa-apa atau efek setelah melakukan suntik vaksin, tapi dihari yang sama suntik vaksin itu, saya merasakan sedikit pegal dibagian tangan pada malam harinya”, ungkap Zaki. “Ini demi kesehatan tubuh sekaligus bantu pemerintah kok”, lanjutnya.
Namun tidak semua kalangan masyarakat mendukung adanya program vaksinasi Covid-19 ini, beberapa diantaranya bahkan ada yang menolak dan belum melakukan suntik vaksin dengan berbagai macam alasan. Mayoritas masyarakat yang belum melakukan suntik vaksin disebabkan karena adanya rasa takut didalam dirinya, mengenai efek yang ditimbulkan setelah melakukan suntik vaksin.
“Takut juga pasti ada awalnya, apalagi waktu itu banyak berita-berita juga kan tentang kasus orang meninggal setelah divaksin. Itu saya sekeluarga hampir semua nya gamau ikut vaksin mas. Tapi dengan sosialisasi yang terus menerus dilakukan oleh pemerintah, akhirnya ketakutan saya itu hilang mas dan pastinya vaksin ini juga sudah diuji terlebih dahulu kan”, kata Zaki.
Kota Depok sendiri termasuk kedalam zona merah yang tergolong cukup memungkinkan terjadinya penularan Covid-19 secara cepat. Pemerintah Kota Depok memberikan layanan program vaksinasi massal yang menyasar daerah-daerah perkampungan dan perumahan warga atau RT/RW, dengan maksud mempermudah masyarakat yang belum mendapatkan giliran pemberian vaksin.
“Saya sangat setuju sekali sih dengan adanya vaksinasi massal masyarakat tidak perlu susah-susah daftar online yang mengharuskan menunggu waktu cukup lama untuk mendapatkan giliran atau jadwal”, ujar Zaki. Biasanya pemberian vaksin massal yang menargetkan wilayah terkecil seperti RT ini lokasinya di kantor kelurahan, halaman masjid, dan juga lapangan atau lahan kosong yang lumayan luas untuk menghindari adanya kontak fisik.