Mohon tunggu...
Ahmad Zaid Al Fatih
Ahmad Zaid Al Fatih Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang mahasiswa malang yang masih mencoba konsisten untuk berkembang menjadi lebih baik lagi :| percaya dan yakin bahwa semuanya akan indah pada waktunya :| Bojonegoro - Malang - Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Say No to Tawuran !

25 September 2012   13:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:43 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1348580551715545493

Melihat berita beberapa hari terakhir mengenai pelajar dan mahasiswa membuat hati saya menjadi miris. Bagaimana tidak? Anak-anak muda yang sejatinya bisa menjadi kebanggaan keluarga dan bangsa di masa depan harus tewas di arena tawuran. Hari Kamis (20/9) kemarin diberitakan seorang mahasiswa meninggal dalam tawuran antarkelompok mahasiswa di kampus Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Sulawesi Selatan. Belum genap seminggu, hari ini (24/9) kembali berita tawuran muncul di media massa yang diduga melibatkan pelajar SMAN 6 dan SMAN 70 di Bulungan, Jakarta Selatan. Dan lagi, seorang pelajar harus meregang nyawa dalam tawuran tersebut. Saya tidak tahu persis apa yang menjadi akar permasalahan mereka hingga akhirnya terjadi tawuran yang mengakibatkan hilangnya nyawa “teman” mereka. Tapi apakah harus dengan tawuran untuk menyelesaikan masalah yang sedang terjadi. Atau jangan-jangan sebenarnya tidak ada masalah, tapi mereka sendiri yang mencari masalah agar terjadi perkelahian dan tawuran? Pelajar dan mahasiswa harusnya mampu mengolah pikiran dan perasaan dengan baik saat sedang menghadapi masalah pribadi maupun kelompok. Jangan sampai hanya dengan atas nama solidaritas, seorang teman yang disakiti yang disakiti oleh orang lain harus dibalas dengan mengerahkan seisi kelas untuk menjalankan misi balas dendam. Solidaritas diantara sesama teman memang baik dan perlu dikembangkan dalam pergaulan. Tapi perlu diingat, solidaritas semu semacam itu justru akan membawa anak muda terjerumus pada hal-hal yang tidak perlu. Disini peran orangtua dan guru memang sangat diperlukan untuk menjaga perangai anak muda. Pendidikan moral dan budi pekerti sepertinya harus terus menerus digemakan. Orangtua tidak hanya harus sanggup memberikan uang dan fasilitas kepada anak untuk bersekolah di tempat yang baik, tapi juga harus sanggup memberikan pendidikan nurani, pendidikan moral dan budi pekerti kepada anak. Sementara itu guru pun tidak hanya sebagai pengajar, namun juga sebagai pendidik generasi muda negeri ini. Tawuran bukan jawaban Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan orangtua korban meninggal tawuran tersebut. Sebagai orangtua pasti mempunyai harapan terhadap anaknya bila disekolahkan dan dikuliahkan, kelak akan menjadi kebanggaan keluarga. Setidaknya untuk bekal hidup dimasa mendatang, untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, untuk dapat menopang hidupnya sendiri bila kelak orangtua sudah tidak ada. Tetapi dengan kejadian tawuran seperti ini, pasti akan membuat orangtua menjadi kecewa, marah, atau apapun perasaan yang sulit digambarkan bila orangtua harus kehilangan anaknya. Kemanakah hati nurani anak muda Indonesia kini? Akankah negeri ini dibangun dengan kekerasan? Semua masalah harus diselesaikan dengan gontok-gontokan? Mari kita sebagai anak muda generasi penerus bangsa ini berpikir kembali, apakah gunanya dari kekerasan dan tawuran? Tidak ada. Untuk ibu kita, untuk masa depan kita, untuk ayah kita, untuk adik atau kakak kita, untuk pacar kita, mari kita hentikan pikiran untuk tawuran. Bila ada masalah, semua dapat diselesaikan dengan cara lain yang lebih baik. Dengan kepala tetap dingin, pasti semua dapat dibicarakan baik-baik dan pasti akan membuahkan hasil yang baik pula.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun