Di era digital saat ini, cara berbisnis telah berubah. Salah satu inovasi yang memudahkan transaksi adalah penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), sistem pembayaran digital yang memungkinkan pembayaran dilakukan hanya dengan memindai kode QR menggunakan aplikasi telepon seluler. QRIS sekarang menjadi pilihan utama di banyak lokasi, dari pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan. Penggunaan QRIS tidak hanya akan memudahkan transaksi tetapi juga akan memberikan dampak signifikan terhadap kebiasaan berbelanja, terutama di kalangan anak muda yang mulai terbiasa dengan gaya hidup cashless.
QRIS menawarkan banyak fasilitas, terutama transaksi diproses lebih cepat karena tidak perlu membawa uang tunai atau mencari tempat EDC. Cukup pindai kode QR dan bayar segera. Selain itu, penggunaan QRIS lebih aman. Uang tunai tidak dapat hilang atau dicuri, dan transaksi digital tercatat dengan jelas, sehingga memudahkan pelacakan pengeluaran.
Bagi generasi muda yang lebih melek teknologi, QRIS merupakan solusi praktis untuk berbagai transaksi sehari-hari, mulai dari belanja daring, makan di luar, hingga membeli tiket transportasi. Anda dapat melakukan semuanya di ponsel Anda, tanpa menggunakan uang tunai. Hal ini pastinya membuat hidup lebih mudah, terutama di masa dengan mobilitas tinggi dan kecepatan tinggi seperti sekarang ini.
QRIS dan sistem pembayaran digital lainnya telah menyebabkan semakin banyak masyarakat yang meninggalkan uang tunai, terutama kaum muda. Istilah "cashless" menjadi semakin populer dan menggambarkan gaya hidup yang sepenuhnya berbasis pembayaran digital. Generasi muda kini lebih memilih bertransaksi menggunakan aplikasi pembayaran yang terkoneksi dengan QRIS dibandingkan membawa uang tunai. Fenomena ini tidak hanya meluas ke kota-kota besar saja, namun juga ke daerah-daerah lain.
Namun kehidupan tanpa uang tunai ini juga mempunyai konsekuensi tersendiri. Dengan pemrosesan pembayaran yang disederhanakan, banyak anak muda merasa lebih nyaman dan cepat dalam membayar, yang mendorong mereka untuk melakukan lebih banyak pembelian impulsif. Hal ini dapat menyebabkan pengeluaran tidak terkendali, terutama bagi orang-orang yang tidak terbiasa mengelola keuangan dengan baik.
Selain itu, meskipun pembayaran digital lebih aman, ada juga risiko yang harus Anda waspadai. Kehilangan ponsel atau mengalami masalah dengan aplikasi pembayaran dapat membuat Anda tidak dapat mengakses uang Anda. Belum lagi, mengandalkan teknologi bisa membuat Anda lupa cara mengelola uang. Generasi muda yang terbiasa dengan sistem cashless cenderung kurang menyadari cara menangani uang secara langsung dan mengabaikan pentingnya tabungan dan rencana pengeluaran.
Meski QRIS membawa banyak kemudahan, penting bagi generasi muda untuk tetap berhati-hati dalam mengelola keuangannya. Bertransaksi non-tunai memang nyaman, tetapi jika tidak mengetahui cara mengelola uang, akan timbul risiko masalah keuangan di kemudian hari. Literasi keuangan perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat mengelola pengeluarannya dengan bijak meskipun tidak menggunakan uang tunai.
Pemerintah dan penyedia layanan pembayaran juga perlu memastikan bahwa teknologinya aman dan dapat diakses oleh semua orang. Agar penggunaan QRIS terus berkembang tanpa kendala, masyarakat perlu diedukasi tentang keamanan transaksi digital dan perlindungan data pribadi mereka.
QRIS telah membawa perubahan besar dalam cara kita bertransaksi, terutama bagi kaum muda yang semakin terbiasa dengan gaya hidup non-tunai. Meski penggunaan QRIS dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan, Anda juga perlu berhati-hati agar tidak terjebak pada pola konsumsi yang tidak terkendali. Pemahaman yang baik tentang literasi keuangan dapat membantu Anda memanfaatkan teknologi ini tanpa mengabaikan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI