Menyejahterakan sesama nelayan adalah cita-cita mulia Haji Aziz, nelayan yang sudah melaut sejak tahun 1968 di Desa Muara Pantuan Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Untuk menuju ke rumah Haji Aziz di pemukiman nelayan Desa Muara Pantuan, kita harus menggunakan Speedboat dari Jetty Pelabuhan Samarinda Kalimantan Timur dan memakan waktu selama 2 (dua) jam.
Tidak sulit untuk mencari Haji Aziz, nelayan berdarah bugis di Desa Muara Pantuan. Warga langsung mengenali dan bersedia mengantarkan ke rumah beliau karena Haji Aziz memang cukup terkenal, maklum saja ditangan Haji Aziz ditorehkan sejumlah penghargaan sebagai lokal hero dan proper emas tingkat nasional.
Tiba di rumahnya, kami disambut Haji Aziz dan istri dengan senyum ramah dan khas nelayan. "Saya senang mas kalau ada tamu, bahagia rasanya menyambut dan menjelaskan kehidupan nelayan di sini," kata Haji Aziz bersemangat, membuka percakapan.
Siang itu, kami bersama warga desa ditantang untuk memancing ikan di kawasan Selat Makassar. Untuk menuju Selat Makasar memerlukan waktu sekitar 60 menit perjalanan dengan kapal nelayan. "Disana banyak ikan besar-besar, ayoo kita mancing pak," kata Haji Aziz tersenyum.
Setelah memancing kurang lebih 2 jam, kami mendapatkan hasil yang lumayan banyak, 5 (lima) ikan kakap merah berukuran sedang dan 2 (dua) ikan kerapu berukuran besar.Â
"Lumayan untuk kita bakar, sambil menikmati matahari terbenam di Desa Muara Pantuan," ujar Syafei tim dari SKK Migas yang ikut serta memancing.
Membangun Nelayan Hebat Muara Pantuan.
Memberdayakan masyarakat nelayan agar pendapat nelayan meningkat dilakukan Haji Aziz lewat sejumlah kegiatan yang mereka kerjakan bersama, program-program tersebut diantaranya adalah apartemen Ikan dan bengkel nelayan.
