Tidak hanya manusia yang beradaptasi pada keadaan di era new normal saat ini. Tapi brand juga beraptasi untuk mengkomunikasikan pesan untuk tetap mempunyai relevansi pada kedaaan new normal saat ini.
Gudykunts dan Kim (2003) menyatakan suatu teori bahwa motivasi untuk beradaptasi berbeda-beda. Kemampuan untuk berkomunikasi sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai budaya yang baru tergantung pada proses penyesuaian diri atau adaptasi mereka. Walaupun demikian, setiap orang harus menghadapi tantangan beradaptasi agar dapat bermanfaat bagi lingkungan barunya.
Adaptasi sangatlah diperlukan, menurut teori dari Charles Darwin (1809-1882) "It is not the strongest of the species that survives, nor the most intelligent that survives. It is the one that is most adaptable to change". Â Dari teori Charles Darwin mengungkapkan bahwa bukan yang terkuat dan yang terpintar yang bertahan, tetapi yang mampu beradaptasi dengan perubahan.Â
Di era new normal, banyak brand yang harus mengikuti kebutuhan dari customer dan consumer-nya. Saat di awal tahun 2020, brand sudah menentukan komunikasi yang akan diterapkan pada setiap channel media. Namun di pertengahan kebutuhan masyarakat dunia pun berubah dengan adanya kebiasaan normal baru yang harus dilakukan setiap individu untuk tidak terjadi penularan wabah Covid-19 yang lebih luas.
Brand pun harus sensitif akan perubahan dan siap merubah strategi komunikasi dengan cepat. Berikut ada 2 case study pada lokal brand yang mengadaptasi komunikasi dengan kebiasaan baru masyarakat Indonesia.
Wardah adalah pelopor produk kecantikan bersertifikat halal. Brand yang berada di bawah PT Paragon Technology and Innovation ini, mengadaptasi komunikasi di era new normal saat ini. Wardah mengangkat pesan bahwa dengan patuh pada protokol kesehatan, seperti menggunakan masker tidak menutupi perempuan Indonesia berkespresi dengan kosmetik. Yang secara tidak langsung menjual produk Wardah EyeXpert Series seperti eyeliner & mascara.
Go-car & Go-ride
Unit bisnis kendaraan online di bawah payung Go-jek ini ikut beradaptasi dengan mengkomunikasikan "It's Okay To Be Lebay" yang mengartikan untuk menjaga diri tetap sehat pada era new normal ini tidak masalah untuk berlebihan, karena kita sudah tidak sendiri. Â Untuk kendaraan online mobil maupun motor yang sudah terdaftar pada Go-jek pun, sudah mengikuti protokol kesehatan. Pelanggan setia Go-car & Go-ride tidak perlu ragu untuk menggunakan jasanya supaya sampai tujuan.
Satu persatu brand sudah mulai mengadaptasi komunikasinya sesuai kebutuhan dari customer dan consumer-nya. Brand seperti "dipaksakan" yang mau tidak mau memang harus merubah dengan keadaan di era new normal, karena pilihannya adalah adapt or die! AD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H