Mohon tunggu...
Aldi Irawan
Aldi Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Petualang

Puisi. Esai. Filosofi. Absurditas.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filosofi musik: satu kunci cukup

25 Januari 2025   10:25 Diperbarui: 25 Januari 2025   09:25 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

filosofi musik saya:
Suka musik yang konsisten. Konsisten artinya Musik yang dominannya berada dalam Satu kunci.

Bilasannya musik yang dominan di satu kunci ini dirasa membosankan karena "nadanya berasa di situ-situ aja", opsionalnya bisa meminjam chord dari kunci lain (key changing/ borrowing chords). Jadi, dominan bukan berarti absolut hanya menggunakan satu kunci, tapi sebagian besar Satu Kunci itu mendominasi satu lagu dan sebagian kecil Kunci Lain secara opsional dapat mengisi satu lagu itu.

Saya melihat ketidakadilan dalam perihal bahwa musik yang indah adalah musik yang memiliki beberapa dan berganti-ganti kunci. Dewasa ini, banyak Pandangan bahwa musik yang hanya berada di satu kunci adalah musik yang buruk -- ini pandangan yang buruk.

Bagi saya, sukses itu perihal Keberuntungan. Sehingga, indah-jeleknya musik sangat tergantung --apakah yang menciptakan musik beruntung musiknya dapat ditemukan oleh orang-orang yang sejalan dengan filosofi musiknya?-- Sebagian orang suka musik dengan banyak kunci, sebagian dengan satu kunci: tidak adil rasanya bila mengatakan bahwa satu sisi benar sedangkan sisi yang lain salah.

Intinya adalah musik bukan Rocket Science, tiada kemutlakan dalam indah-jeleknya musik --Tiada strata selera musik di sini, kamu bebas dalam bermusik!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun