[caption id="attachment_363614" align="aligncenter" width="300" caption="(Imgkid.com)"][/caption]
Ekonomi merupakan satu aspek penting dalam kehidupan umat manusia. Banyak, jika tidak semua, keputusan yang dalam proses pertimbangannya terdistorsi oleh urusan-urusan ekonomi, tak hanya dalam skala kehidupan bermasyarakat namun juga bernegara. Dalam hal bernegara, ekonomi bahkan menjadi salah satu pilar utama yang menjadi fokus suatu pemerintahan. Itulah mengapa isu-isu seputar ekonomi sering merajai kolom topik utama (headline) di berbagai media cetak maupun elektronik.
Semua orang pasti sepakat kalau urusan ekonomi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Selama manusia masih memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhannya, prinsip-prinsip ekonomi akan selalu memainkan perannya. Ketika Anda bertransaksi, apapun bentuknya, Anda telah menjalankan prinsip-prinsip ekonomi. Prinsip-prinsip ekonomi pun telah Anda jalankan bahkan ketika Anda memilih untuk membaca artikel ini.
Dalam prakteknya, ekonomi masih banyak dianggap tak ubahnya sebuah bidang keilmuan yang tak mengandung kewajiban untuk dipelajari sehingga banyak hal seputar ekonomi yang luput dari perhatian masyarakat umum. Pandangan tersebut sebetulnya sah-sah saja, selama maksudnya hanya untuk tidak memparipurnakan ilmunya. Akan tetapi, keadaan akan menjadi berbeda jika yang dikaitkan adalah hal-hal yang mendasar, yang menjadi bagian dalam keseharian kita. Oleh karenanya, saya berpendapat hal-hal tersebut perlu untuk kita semua ketahui. Lantas, apa saja hal-hal mendasar yang dimaksud? Berikut ikhtisarnya:
1. Dua Cabang Utama dalam Ekonomi
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="(Keydifferences.com)"]
Secara garis besar, ekonomi terbagi ke dalam dua cabang, yaitu: mikro dan makro. Ekonomi mikro (microeconomics) berkenaan dengan perilaku pasar (market behavior) yang meliputi berbagai entitas (individu dan/atau perusahaan): bagaimana keputusan-keputusan berbagai entitas tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan, yang kemudian akan mempengaruhi harga barang dan jasa, yang kembali mempengaruhi penawaran dan permintaan, begitu seterusnya. Sementara ekonomi makro (macroeconomics) berfokus pada hal-hal yang lebih luas -- yang secara umum akan mempengaruhi pengambilan keputusan di tingkat mikro -- seperti inflasi, tingkat suku bunga, tingkat pengangguran, tingkat pertumbuhan ekonomi atau PDB (produk domestik bruto), dan lain-lain.
Simpelnya, dikatakan mikro karena fokusnya yang hanya pada segmen-segmen yang kecil atau spesifik dalam ekonomi dan dikatakan makro karena fokusnya yang mencakup ekonomi secara keseluruhan.
Â
2. Hukum Penawaran & Permintaan
Hukum penawaran dan permintaan (supply and demand) memberikan gambaran bagaimana harga suatu barang atau jasa terbentuk dengan mekanisme pasar (oleh karenanya hukum ini sering juga disebut hukum pasar). Hukum penawaran menyatakan hubungan positif antara harga dengan kuantitas barang atau jasa yang ditawarkan: jika harga barang atau jasa meningkat, ceteris paribus, kuantitas barang atau jasa yang ditawarkan akan meningkat, begitupun sebaliknya. Sedangkan hukum permintaan menyatakan hubungan negatif antara harga dengan kuantitas barang yang diminta: jika harga barang atau jasa turun, ceteris paribus, kuantitas barang yang diminta akan naik, begitu juga sebaliknya. Grafik di bawah akan menjelaskan semua hal tersebut.
 [caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="(aldigozali.com)"]