PENDAHULUAN
 Seiring berjalannya waktu teknologi terus berkembang.. Hal ini dibuktikan oleh adanya revolusi industri yang terus berkembang, mulai dari revolusi industi 1.0 hingga revolusi industri 4.0 . Pada era tersebut teknologi untuk memudahkan pekerjaan manusia terus dikembangkan, seperti hadirnya internet hingga teknologi komputerisasi dan robot. Ternyata hadirnya teknologi tersebut tak hanya memberikan dampak positif saja, namun juga dampak negatif.
Perkembangan teknologi telah mengubah aktivitas manusia, contoh sederhananya adalah hadirnya eCommerce membuat aktivitas jual beli bisa dilakukan dari rumah, yang semula membeli makanan harus pergi ke swalayan tetapi dengan adanya kemudahan teknologi, kita hanya cukup memesan makanan melalui genggangam ponsel saja. Hal ini berdamoak pada aktivitas fisik yang berkurang. Kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu faktor timbulnya penyakit tidak menular atau yang biasa disingkat PTM. Selain itu, ketidaktahuan masyarat terhadap pemahaman kesehatan dasar juga menjadi salah sau faktor meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia.Â
Penyakit tidak menular atau yang biasa disebut PTM adalah salah satu jenis penyakit yang diklasifikasikan berdasrakan sifat penularannya. Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang tidak bisa ditularkan dari satu individu ke individu lainnya (Kementrian Kesehatan RI, 2015). Penyakit tidak menular dikategorikan berdasarkan perjalanannya, yaitu akut dan konis. Penyakit tidak menular akut biasanya terjadi secara tiba-tiba, sedangkan penyakit tidak menular kronis biasanya terjadi dalam kurun waktu yang lama atau secara perlahan.
Pada tingkat global, kematian akibat penyakit tidak menular menyentuh angka 63% atau setidaknya dalam setahun terdapar 36 juta jiwa yang mengalami kematian akibat penyakit tidak menular. Di Indonesia sendiri kasus penyakit tidak menular setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, hal ini terjadi karena dampak dari teknologi yang terus berkembang setiap tahunnya.
Dengan dibuatnya esai ini, saya ingin memberikan opini serta gagasan yang dapat diterapkan guna pengendalian kasus penyakit tidak menular yang terjadi di Indonesia. Melalu promosi kesehatan dengan memanfaatkan teknologi modern yang sudah ada, dan dengan berbagai jenis komunikasi diharapkan trend kasus penyakit tidak menular di Indonesia dapat terkendali sehingga prevalensinya menurun. Dengan mengerahkan mahasiswa sebagai kamu terdidik diharapkan dapat menjadi agent of change di Era Society 5.0 guna meningkatkan taraf kesehatan di Indonesia.Â
  Â
MASALAH YANG TERJADI
Penulis beropini bahwa masalah kesehatan di Indonesia terjadi karena kurangnya informasi kesehatan yang diterima oleh masyarakat awam sehingga prevalensi penyakit tidak menular terus meningkat setiap tahunnya. Selain itu, kurangnya informasi berdampak pada kepercayaan serta stigma masyarakat  terhadapa ilmu medis sehingga tak sedikit masyarakat yang lebih memercayai ilmu alternatif, serta perkembangan mitos yang terjadi di kalangan masyarakat masih terus berkembang.
Hal tersebut tak hanya terjadi di kalangan masyarakat yang bermukim jauh dari pusat kota, bahkan tak sedikit masyarakat perkotaan terutama generasi milenial dan generasi Z yang minim informasi. Ketidaktahuan tersebutlah yang mejadi salah satu faktor kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Padahal, jika promosi kesehatan gencar dilakukan, tak hanya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan saja yang meningkat, tetapi bisa juga memutus mata rantai mitos yang masih terus beredar di masyarakat.
Adanya mispresepsi masyarakat terhadap peran dan fungsi Pusat Kesehatan Masyarakat atau biasa dikenal puskesmas juga harus dibenahi. Sejauh ini masyarakat hanya mengetahui bahwa puskesmas hanya tempat yang bisa dikunjungi ketika kita sakit saja. Puskesmas memiliki dua fungsi, yaitu Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Dilansir dari situs Puskesmas.bantulkab.go.id Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat serta upaya kesehatan perorangan tingkat pertama. Dalam arrti lain, Puskesmas berfokus pada upaya promotif dan preventif guna mencapai kesehatan masyarakat sebaik-baiknya di wilayah kerjanya.