Dearest Mr. President.
Pertama-tama saya mengucapkan selamat kepada bapak yang telah berani mengambil sikap tegas kepada para pengedar atau bandar ataupun kurir.
Ketegasan bapak membuat saya jatuh cinta dengan gaya kepemimpinan bapak dinegeri ini. Saya juga seorang pemimpin tapi dalam jumlah sedikit yaitu pemimpin keluarga. Dan akan saya contoh sikap tegas bapak dalam memimpin. Ketegasan walaupun harus lewat sebuah peluru.
Tetapi ada yang mengganjal dalam hati saya. yaitu sebuah pertanyaan yang mmbuat saya tidak mengerti jalan pikiran bapak president. Dan jika diperkenankan maka saya ingin mengajukannya kepada bapak president.
Kepada bapak president Republik ini yang saya hormati.
saya ingin bertanya apakah bapak melakukan eksekusi itu didasarkan kepedulian bapak terhadap para korban narkotika yang jumlahnya 15.000 pecandu yang sudah mati, sehingga bapak mengatasnamakan mereka dalam setiap eksekusi?.
Jika bapak menjawab YA
Maaf sebelumnya pak president. jika begitu bapak president salah.
Karna yang perlu bapak kwatirkan itu adalah beratus ribu atau berjuta dan lebih tepatnya data bnn 4,8 juta anak bangsa ini yang siap menyusul 15.000 korban yang mati dan bapak sesalkan itu.
Dan jika bapak menjawab TIDAK.
Berarti bapak berfikirnya telah sama dengan saya. Karna memang tidak seharusnya kita mengusik orang yang Sudah istirahat panjang dalam belaian kasih dan sayang ALLAH. SWT