Ahwal adalah jamak dari kata hal, yang artinya keadaan, yakni keadaan hati yang dialami oleh para ahli sufi dalam menempuh jalan untuk dekat dengan Tuhan. Ahwal juga bisa diartikan dengan situasi kejiwaan yang diperoleh oleh seorang sufi sebagai suatu karunia Allah SWT, bukan dari hasil usahanya. Ahwal atau hal, merupakan keadaan mental seperti perasaan senang, sedi, perasaan takut dan sebagainya. Dapat pula diartikan dengan keadaan-keadaan spiritual.Â
• Tingkatan Ahwal
1. MuroqobahÂ
Mengekalkan pengetahuan si hamba bahwa Tuhannya senantiasa melihat perlakuannya. Atau ada yang mengatakan arti Muroqobah itu ialah memfana’kan (meniadakan) si hamba akan afa’al nya, sifat dan zat nya di dalam afa’al, sifat dan zat Allah. Seorang hamba tidak terlepas dari tiga keadaan: Ketaatan, kemaksiatan dan dalam hal yang mubah. Muroqobah dalam hal ketaatan ialah ikhlas, Muroqobah dalam hal kemaksiatan adalah taubat dan Muroqobah dalam hal yang mubah , maka Muroqobah nya adalah dengan menjaga adab.Â
2. Musyahadah
Derajat (tingkatan) Musyahadah: pertama, Musyahadah kepada segala perbuatan Allah SWT. Kedua, Musyahadah kepada segala sifat-sifat Allah SWT. Ketiga, Musyahadah kepada zat Allah SWT. Seseorang yang dengan dalil dan argumentasi serta bukti ilmiahnya telah mampu merasakan (menyaksikan) akan kedekatan Allah kepada dirinya.Â
3. KhaufÂ
Imam al-Ghazali berkata “ketahuilah bahwa hakikat dari takut yakni khauf adalah kepedihan dan terbakarnya hati karena diperkirakan akan tertimpa musibah,sesuatu yang tidak menyenangkan di masa yang akan datang, Hauf kepada kadang timbul karena dosa. Dan kadang timbul karena seseorang mengetahui sifat-sifatnya yang mengharuskan-Nya untuk takut kepada-Nya.
4. Qurbah
Suatu keadaan spiritual qurbah (kedekatan) bagi hamba yang telah menyaksikan dengan mata hatinya akan kedekatan Allah SWT kepadanya. Sehingga ia akan melakukan pendekatan diri denganya. Dengan ketaatan-ketaatan dan mengfokuskan pemikirannya kepada Allah dengan selalu mengingat-Nya dalam setiap keadaan. Baik secara lahiriah maupun rahasia hati.
5. Yaqin