Tanggal 02 Februari 2022 warga Desa Watesari menyelenggarakan tradisi keleman yang merupakan wujud rasa syukur  para petani padi atas terlaksananya penanaman padi, dengan harapan tanaman padi mereka dapat tumbuh subur dan dijauhkan dari bala' (hama dan penyakit), serta mendapatkan hasil yang maksimal dan barokah. Kegiatan keleman dilakukan untuk melestarikan tradisi turun temurun yang dilaksanakan satu kali dalam setiap musim tanam padi. Di Desa Watesari, keleman dilakukan pada saat para petani telah selesai menanam padi.Â
Kegiatan keleman diadakan di Balai Desa Watesari yang dihadiri oleh warga setempat, kepala desa dan jajarannya, serta mahasiswa KKN-P Umsida yang dipimpin oleh Bapak Sekertaris Desa (Carik). Kemudian dilanjutkan dengan istigosah bersama untuk pencapaian para petani agar tanaman padi mereka bisa dapat tumbuh bagus untuk dipasarkan. Selain pelaksanaan istigosah dilanjutkan dengan acara makan tumpeng dengan warga setempat, tumpeng-tumpeng tersebut dibawa oleh warga yang memiliki lahan sawah. Sebelum adanya pandemi yang melanda seluruh dunia di Desa Watesari setiap adanya acara keleman selalu mengadakan pagelaran wayang kulit maupun yang lain, dalam 2 tahun terakhir ini tidak diadakan karena pandemi Covid-19.
Dalam acara keleman ini, mahasiswa dari KKN Umsida saling membaur, bercengkrama, dan ramah tamah dengan masyarakat tersebut untuk menjalin tali silaturahim guna untuk menciptakan keharmonisan diantara mahasiswa dan warga setempat. Sambutan warga Desa Watesari terhadap mahasiswa begitu ramah. Selesai acara mahasiswa bersama masyarakat bergotong royong membersihkan balai desa. Dengan adanya acara keleman di desa Watesari tersebut akan membuat masyarakat lebih mensyukuri nikmat yang diberikan oleh tuhan dan juga dapat meningkatkan keharmonisan antara masyarakat dengan jajaran perangkat desa maupun masyarakat lainnya. Â
