menyikapi kisruh antara pihak menpora dan pssi selama ini, ternyata ada sebuah pertanyaan menarik yg terjadi disana, yaitu kenapa pemerintah dalam hal ini menpora yg berniat ingin membantu memperbaiki persepakbolaan nasional atau dengan kata lain ingin membantu pssi dalam menegakkan aturan baik itu yg tertulis dalam statuta pssi maupun statuta fifa terkesan dipersalahkan atau bahkan tidak dianggap oleh fifa..
fakta ini muncul ketika fifa berkirim surat kepada menpora pada tanggal 10 april 2015 yg isinya antara lain meminta kepada menpora agar bopi sebagai kepanjangan tangan kemenpora untuk tidak terlalu jauh mencampuri kewenangan pssi dalam menentukan peserta kompetisi liga..
In relation to the clubs’ participation in the 2015 ISL season, we inform you that all FIFA Member Associations must manage their affairs independently and without influence of any third parties as clearly stipulated in art. 13 and 17 of the FIFA Statutes.
Furthermore, and in relation to criteria (as well as any other conditions that could affect ISL clubs from participating in the ISL), we inform you that only FIFA Member Associations (or affiliated leagues) can be the licensor and body responsible for governing and imposing the criteria of which clubs must meet in order to participate (c.f. art. 2 and 3 of the FIFA Club Licensing Regulations).
sumber: kemenpora.go.id
spti yg sudah tertulis dari isi surat fifa kepada menpora diatas, sebetulnya fifa sudah jelas menyampaikan kepada menpora bahwa anggota fifa dalam hal ini pssi harus bisa mengelola urusannya secara independen tanpa ada pengaruh dari pihak ketiga.. itu artinya rekomendasi bopi tentang larangan kepada dua klub asal jawa timur untuk tidak boleh ikut berkompetisi, dinilai fifa sebagai bentuk campur tangan terhadap pssi yg diberi wewenang untuk menentukan peserta kompetisi..
tetapi surat diatas, spti yg sudah sama2 kita tau diabaikan oleh pihak kemenpora, malahan menpora mengirim surat peringatan kepada pssi sampai tiga kali dan terakhir berujung pemberian sanksi administrasi atau yg kita kenal sebagai pembekuan terhadap segala aktifitas yg dilakukan pssi dan tidak mengakui keberadaan pengurus pssi yg baru pada tanggal 17 april 2015..
setelah apa yg sudah dilakukan oleh menpora tersebut, hingga saat ini dengan membentuk tim transisi.. ternyata pihak menpora masih saja mempertanyakan kenapa keinginan mereka yg mulia tersebut tetap saja tidak mendapat sambutan yg baik dari fifa.. entahlah, apa menpora tidak paham dengan isi surat tersebut atau karena memang tidak mau tau dengan maksud dan keinginan fifa yg selalu ingin menjunjung tinggi independensi anggotanya..
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan mengirimkan surat terakhir ke FIFA pada Senin (18/5) mendatang. Isinya, mereka meminta ketegasan FIFA terkait sikap yang diambil pemerintah Indonesia. Menurut Gatot S Dewa Broto, Juru Bicara Kemenpora, surat yang dikirim langsung to the point. Pemerintah akan mempertanyakan kaitan pasal per pasal dalam statuta FIFA.
'Surat kami nanti isinya menjelaskan bahwa langkah pemerintah adalah untuk memastikan statuta FIFA itu dijalankan. Yang mana? Terkait aturan federasi harus transparansi, tata kelola yang baik, tidak adanya match fixing dan match manipulation. Itu esensinya lebih tinggi, dari sekadar anggapan intervensi,'' katanya di Kantor KOI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/5).
sumber: jpnn.com