Mohon tunggu...
Aldi Doank
Aldi Doank Mohon Tunggu... pengamat -

meski hidup terasa susah tapi mohon jangan larang saya untuk tertawa.. :lol: simak juga blog pribadi saya untuk info sputar sepakbola.. aldidoank05.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

ketika pilihan berbeda.. timnas kita masih sama.. hehe..

20 September 2012   15:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:08 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

membaca komentar2 yg masuk ditulisan saya terdahulu.. ternyata masih saja ada yg meragukan dukungan saya kepada timnas.. sebenarnya bisa dimaklumi.. hal ini terjadi karena klub idola saya memilih bermain di liga yg tidak diakui oleh pssi.. aneh memang.. ketika kita mendukung klub kebanggaan kita yg mewakili daerah dimana saya dibesarkan.. tetapi karena klub tersebut memilih berseberangan dengan pssi.. dan mengambil langkah2 menentang semua kebijakan yg diambil pssi.. termasuk persoalan timnas.. maka semua yg mendukung klub tersebut diragukan kecintaan kepada timnas.. alasannya karena membiarkan dan tidak memprotes kebijakan klub tersebut.. hehe..

bagi saya mendukung klub dan mendukung timnas itu dua hal yg berbeda.. karena pemainnya berbeda dan esensinya juga berbeda.. sebuah klub dimanapun hanya mewakili kelompok tertentu.. jauhlah kalau dibandingkan dengan timnas.. dimana mrka mewakili smua anak bangsa ini.. dampak yg ditimbulkan juga berbeda.. ketika klub berprestasi.. yg merasakan bangga hanya mrka2 yg merasa terwakili oleh klub tersebut.. tetapi ketika timnas berprestasi.. apapun klub idolanya.. smua akan merasakan kebanggaan yg sama.. selama masih merasa menjadi bagian dari bangsa ini.. hehe..

dan adalah hal yg wajar untuk dijadikan sebagai sebuah sebab akibat.. ketika pada suatu saat pssi membutuhkan pemain timnas.. kemudian mrka memanggil pemain2 yg membela klub yg menentang tadi.. jelas klub akan keberatan dan menolak.. karena akibat dari pilihan klub tidak mengikuti kompetisi yg resmi dan diakui pssi.. klub sudah disangsi oleh pssi.. dan ketika menjadi juara.. gelarnya juga tidak diakui oleh pssi.. jadi kalau mrka menolak untuk mengirimkan pemainnya.. kita sebagai pendukung kemudian dituntut untuk menyalahkan pengurus klub tersebut dan memprotes.. haruskah spti itu.. lalu apa kerjanya pssi selama ini.. masak mencari pemain timnas terbaik saja harus dari klub dan kompetisi yg tidak mrka akui sendiri.. hehe..

karena faktanya pssi sudah memiliki jalur kompetisi yg resmi dan mrka akui.. kemudian kompetisi itu juga sudah dilaporkan ke afc/fifa untuk dimasukkan kedalam situs resmi mrka.. kemudian mrka juga memiliki klub2 yg juga ikut dalam kompetisi resmi itu.. seharusnya kepada klub2 yg ikut di kompetisi resmi itulah tempat pssi mencari.. klub2 sebuah kompetisi resmi masak tidak mampu bersaing untuk merekrut pemain2 terbaik di negeri ini.. masak sih pemain terbaik di negeri ini tidak berminat dan tertarik untuk ikut kompetisi yg resmi.. sungguh aneh sekali.. hehe..

itulah yg terjadi di negeri ini.. ada kompetisi yg legal tapi kalah menarik dari kompetisi yg ilegal.. ada klub2 terbaik yg ikut di kompetisi yg resmi.. tapi kalah pamornya dengan klub2 yg ikut kompetisi tidak resmi.. dan banyak pemain2 terbaik yg seharusnya berpeluang membela timnas.. tapi malah mrka lebih memilih untuk ikut klub2 yg bermain di kompetisi yg tidak diakui oleh pssi.. hihi..

dan yg lebih menyedihkan lagi.. pssi bukannya sadar diri.. masih saja menyalahkan smua ini kepada mrka2 yg selalu menentang dan menghalangi setiap kebijakan mrka.. alasan bahwa kompetisi resmi mrka masih baru mulai.. shingga masih banyak kekurangan jelas bukan alasan sebagai pembenaran.. kalau mrka tidak bisa membuat kompetisi baru yg lebih baik.. terus kenapa pula kompetisi lama diharamkan.. kenapa aspirasi klub2 yg telah bertahun2 membesarkan kompetisi itu diabaikan.. dan ketika klub memilih berada diluar kendali mrka.. atas dasar apa pssi masih berharap kepada pemain2 klub tersebut.. aneh bukan.. hehe..

marilah  kita bertanya pada diri kita masing2.. masih percayakah kita kepada pengurus pssi yg spti ini.. pengurus yg kita amanatkan untuk bisa membawa kemajuan bagi sepakbola kita.. pengurus yg diakui oleh afc/fifa.. tapi ketika mrka membuat kebijakan kemudian kebijakan itu tidak berjalan sesuai yg diharapkan.. smua kesalahan itu ditimpakan kepada pihak2 yg tidak pernah mrka libatkan sama sekali.. mrka yg berbuat.. tapi pihak lain yg harus bertanggung jawab.. hehe..

saya teringat ketika pengurus terdahulu juga persis melakukan hal yg sama.. kebijakannya juga ditentang oleh sebagian anggotanya.. sehingga ada beberapa anggota memilih keluar dari kompetisi resmi mrka dan memilih untuk ikut dalam kompetisi yg tidak diakui alias ilegal.. dimana pendukung2 klub tersebut.. apakah mrka memprotes kebijakan klub tersebut.. rasanya tidak.. mrka toh masih bisa menerima itu sebagai sebuah pilihan.. dan dukungan terhadap klub tersebut juga terus diberikan.. tapi kecintaan mrka terhadap timnas juga sama.. toh dalam hati mrka.. pengurus akan berganti.. rezim akan berakhir.. tetapi klub dan timnas.. tetap ada dihati mrka sampai kapanpun.. hehe..

rasanya tidak ada yg bisa kita salahkan dari kondisi ini.. tetap berpikir bijak dan objektif juga tidaklah sulit.. pilihan klub idola bisa saja berbeda2.. tapi timnas rasanya masih sama saja.. masih merah putih seragamnya dengan lambang garuda didada pemainnya.. sama sekali tidak ada yg berubah.. tahun boleh berlalu.. pengurus boleh berganti.. pemain datang dan pergi.. tetap saja.. GARUDA DIDADAKU.. ITU TIMNAS INDONESIA BUKAN YG LAIN.. hehe..

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/08/28/isl-tak-bisa-ke-lain-hati-tersesatkah-hehe/

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/08/07/curhat-lagi-ahh-kita-bangsa-besar-tapi-kecil-prestasi/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun