Mohon tunggu...
Aldia Ridhoa
Aldia Ridhoa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Unair 2024

Selanjutnya

Tutup

Medan

Permasalahan Sampah di Kota Medan

15 Januari 2025   23:11 Diperbarui: 15 Januari 2025   23:10 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Medan. Sumber ilustrasi: TRIBUNNEWS/Aqmarul Akhyar

Sampai saat ini sampah menjadi permasalahan yang secara terus menerus diberitakan. Bagaimana tidak, pola pikir masyarakat Indonesia akan membuang sampah masih sangat minim dan menganggap sepele akan sampah. Menurut Bobby Nasution selaku Wali Kota Medan mengatakan "Sungai masih tempat pembuangan sampah yang artinya sungai menjadi tempat favorit pembuangan sampah oleh masyarakat di kota Medan. Kota Medan setiap harinya meghasilkan sampah lebih kurang 200 ton.

Sampah di Kota Medan semakin banyak, kita harus sadar akan pentingnya sampah terhadap lingkungan kita. Jika terus-terusan pola pikir masyarakat tidak kunjung sadar betapa pentingnya sampah berdampak pada lingkungan, maka lingkungan akan menjadi kotor dan kumuh. Apalagi yang membuang sampah di sungai dampaknya adalah membuat ikan dan makhluk hidup di air akan mati, sakit, bahkan kerusakan sungai yang berdampak pada kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Ikan-ikan yang hidup di sungai tersebut akan mengalami keracunan, apabila ikan tersebut dikonsumsi oleh masyarakat, maka akan berdampak pada kesehatan mereka lalu mereka akan jatuh sakit dan membuat imun di tubuh mereka melemah.

Lalu bagaimana menanggulangi pengelolaan sampah? Berdasarkan fakta yang ada terkait sungai menjadi tempat favorit pembuangan sampah, dalam pengelolaan sampah, menantu Presiden Joko Widodo ini selanjutnya mengungkapkan, Pemko Medan melalui perangkat daerah terkait telah mengembangkan pengelolaan sampah di TPA terjun yang selama ini menggunakan metoda open dumping menjadi sanitary landfill.

Lalu fakta selanjutnya sungai dan drainase di Kota Medan jadi 'Tong Sampah' Sungai Deli sudah menjadi tong sampah bersama warga yang tinggal di bantarannya. Tidak adanya petugas yang mengangkut sampah mereka jadi alasan warga tetap membuang sampah ke sungai. Padahal, saat ini Sungai Deli sudah terlihat kumuh.

Ternyata itu alasannya, bagaimana mungkin sampah di tong sampah saja mereka malas membuangnya, jadi mereka membuang sampah di sungai dan terus terusan mengandalkan petugas yang mengangkut sampah mereka, kalau bukan dari diri sendiri yang memulai siapa lagi?. Maka dari itu masyarakat harus diberi edukasi mengenai pengelolaan sampah yang baik dan benar oleh pemerintah setempat. Bukan dari itu saja, pola pikir mereka harus diubah dan kebiasaan mereka mengnggap sepele. Sekecil apapun sampah entah itu sampah permen sekalipun kalau ditumpuk terus-terusan akan menjadi gunung sampahnya. Air sungai pun menjadi hitam dan bau busuk, dampak yang bisa dirasakan mereka yang tinggal di daerah Sungai Deli. Banyak nyamuk sudah pasti, karena nyamuk berkembang biak di sekitar sungai. Kebiasaan mereka mengundang wabah penyakit yang merugikan mereka sendiri. Orang yang tidak bersalah dan membuang sampah pada tempatnya pun juga terkena akibat kebiasaan mereka yang tidak bertanggung jawab. Bau busuk setiap hari apalagi panas terik membuat air sungai yang sudah tercemar menguap dan menimbulkan bau busuk yang sangat menyengat. Bukan hanya itu saja, kebiasaan mereka yang tidak bertanggung jawab bisa memicu banjir karena sampah banyak yang sudah menumpuk.

Kabar baik pun datang, seiringnya waktu berjalan, kesadaran masyarakat pun mulai  meningkat, menyadari bahwa mereka mulai sadar dan aktif dalam menjaga kebersihan sungai. Sebagaimana yang disampaikan oleh M,enantu Presiden Joko Widodo yaitu Bobby Nasution. "Kegiatan yang dilakukan ini membuktikan bahwa peran dari masyarakat sudah mulai aktif, bahkan masyarakat disini (Kampung Sejahtera) sendiri yang meminta pemerintah langsung masuk ke salah satu lokasi yang selama ini dikenal dengan pandangan kurang baik," kata Bobby Nasution beberapa hari lalu. WOW!! kesadaran mereka sudah mulai membaik akan kebersihan lingkungan, saya sangat senang akan kabar itu bagaimana tidak, Bobby Nasution melakukan "Sosialisasi Kesadaran Bersih Sungai" dikarenakan Perkumpulan Pemuda-pemudi Kampung Sejahtera (P3KS) telah membentuk Tim Patroli Sampah (TPS). Adapun tugas dari TPS untuk melakukan pengawasan sekaligus pembersihan sampah di Sungai Babura.

Melihat isu di atas sudah seharusnya masyarakat bisa memahami dan mulai sadar akan bahayanya sampah terhadap kesehatan tubuh dan lingkungan. Mulai sekarang harus bisa membuang sampah sesuai pada tempatnya. Memisahklan antara sampah organik dan anorganik, sampah organik seperti sisa kulit buah, sayuran yang sudah busuk, atau sisa makanan kita. Sedangkan anorganik seperti kaca, botol plastik, kantong plastik dan sejenisnya. Dengan memilah dan memisahkan sampah, petugas sampah akan jadi lebih mudah dalam memilah sampah dan lngkungan juga akan sehat. Sebaiknya sampah dikelola dan dimanfatkan untuk masyarakat. Pemanfaatan sampah melalui daur ulang akan berdampak baik dan mendapatkan keuntungan secara finansial. Seperti mendaur ulang botol plastik menjadi kerajinan vas bunga lalu dijual dan mendapatkan keuntungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun