Puncak Festival Hari Santri Nasional (HSN) 2023 di Pacitan dimeriahkan dengan pementasan wayang kulit yang menghadirkan dalang santri bernama Ki Haidar Ali Muhammad. Pementasan tersebut digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatusubban pada Sabtu (28/10/2023) malam.
Haidar Ali Muhammad menampilkan lakon "Brubuh Ngastino" dengan begitu epik. Pementasan wayang kulit tersebut dihadiri oleh ratusan tokoh keagamaan, tamu undangan, wali santri dan warga sekitar. Mereka tampak antusias menyaksikan pementasan wayang kulit tersebut.
Pementasan wayang kulit ala santri ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton. Selain karena menampilkan dalang santri yang masih berusia muda, pementasan ini juga menyajikan cerita yang menarik dan penuh makna.
Ratusan warga, tokoh keagamaan, tamu undangan, wali santri dan warga sekitar tampak antusias menyaksikan pementasan wayang kulit tersebut.
Pengasuh Ponpes Nahdlatusubban KH. Abdullah Sadjad dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal, serta meningkatkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air di kalangan pelajar.
"Terbentuknya jiwa-jiwa yang memegang teguh kebudayaan nusantara," katanya, Sabtu (28/10/2023).
Selain itu, dia menambahkan, momentum hari santri yang terpenting adalah untuk mengingat kembali jasa-jasa para pendahulu dalam merebut kemerdekaan. Pun, nilai kebudayaan menjadi aspek penting bagi generasi selanjutnya.
"Nilai-nilai yang mulai luntur perlu dipupuk salah satunya melalui pendidikan. Harapannya para santri dapat memelihara nilai lama yang baik dan mengambil sesuatu baru yang lebih baik," tuturnya.
Terlebih, ia berpesan, santri harus mampu meningkatkan kompetensinya agar dapat tetap eksis serta bermanfaat bagi masyarakat kelak.Â