Program makan siang gratis sebagai strategi intervensi stunting dapat dikaitkan dengan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dari perspektif strategi pengembangan masyarakat. Program ini dapat mencakup intervensi holistik yang meliputi aspek gizi, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dengan partisipasi aktif masyarakat, program makan siang gratis dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola kebutuhan gizi dan mengurangi stunting. Strategi pengembangan masyarakat terkait program makan siang gratis meliputi:
- Partisipasi masyarakat: Masyarakat harus dilibatkan secara aktif dalam setiap tahap program, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Partisipasi masyarakat memungkinkan pengenalan kebutuhan lokal, memperkuat kepemilikan program, dan meningkatkan penerimaan serta keberlanjutan intervensi.
- Kebijakan holistik: Program makan siang gratis harus mencakup intervensi holistik yang tidak hanya fokus pada aspek gizi, tetapi juga mengatasi akar penyebabnya, seperti akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, sanitasi yang buruk, dan kemiskinan.
- Pemberdayaan masyarakat: Program makan siang gratis dapat mengurangi kemiskinan dan menggalakkan kemampuan masyarakat dalam mengelola kebutuhan gizi. Dengan pemberdayaan masyarakat, program ini dapat berkelanjutan dan membantu mengurangi stunting.
- Sinergi antar sektor: Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat melibatkan sinergi antar sektor, seperti pemerintah, sektor kesehatan, dan masyarakat. Sinergi ini dapat membantu mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
- Evaluasi dan pengembangan: Program makan siang gratis perlu dilakukan dengan evaluasi terus menerus, sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H