Â
Semarang, Sabtu, 19 Agustus 2023 - Dalam semangat kepedulian terhadap lingkungan, kolaborasi yang luar biasa terwujud saat Tim PPK Himasaka dari Universitas Diponegoro bergandengan tangan dengan POKDARWIS SUKOMAKMUR dan POKDARLING SAKA TIRANG, dengan dukungan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kendal, LPBI NU, serta Mahasiswa Pecinta Alam (MAHAPALA) UNNES. Bersatu dalam tujuan mengatasi masalah ekologis, bersama-sama melaksanakan aksi nyata dalam program pengangkutan eceng gondok yang telah meresahkan Waduk Jatibarang.
Bertempat di pendopo Waduk Jatibarang, anggota tim PPK Himasaka, ditemani oleh para relawan dari BAZNAS dan Mahapala UNNES, berkumpul dengan penuh semangat. Dengan mengenakan pakaian keselamatan yang sesuai dan membawa perlengkapan yang dibutuhkan, siap menghadapi tantangan ekosistem yang terganggu akibat penyebaran eceng gondok yang mengkhawatirkan.
Tegar Yuniarto, selaku tim PPK Ormawa Himasaka mengatakan bahwa, "Kami merasa prihatin dengan masalah yang dihadapi Waduk Jatibarang akibat ekspansi eceng gondok. Kerusakan ini berpotensi berdampak negatif pada lingkungan dan masyarakat setempat. Oleh karena itu, kami merasa sangat perlu untuk mengambil langkah konkret dalam mengelola limbah eceng gondok yang telah menjadi ancaman serius di waduk ini."
Dalam pelaksanaan aksi ini, tim PPK Himasaka menggunakan perahu sebagai alat untuk secara efisien mengumpulkan eceng gondok. Mahapala UNNES juga aktif berkontribusi dalam upaya membersihkan ekosistem Waduk Jatibarang dari invasi eceng gondok. Selain upaya fisik, tim PPK juga melaksanakan pendekatan edukatif kepada warga sekitar, menyadarkan akan pentingnya menjaga kebersihan sungai serta merinci dampak negatif yang ditimbulkan oleh perluasan eceng gondok.
Bapak Athat, perwakilan dari BAZNAS Kabupaten Kendal, menjelaskan, "Kerja sama yang terjalin ini harus berlanjut dengan konsistensi. Edukasi masyarakat harus menjadi prioritas utama. Kami berharap masyarakat akan terus aktif dalam membersihkan eceng gondok ini. Keberadaan Himasaka, yang membawa teknologi inovatif dalam mengubah limbah eceng gondok menjadi eco enzyme, memberikan kontribusi positif yang tak terhingga bagi masyarakat."
Setelah beberapa jam kerja keras, tim berhasil mengumpulkan sejumlah besar eceng gondok. Keberhasilan dari program ini menjadi bukti konkret bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga sosial, dan mahasiswa mampu memberikan dampak positif yang signifikan pada lingkungan dan masyarakat secara luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H