Mohon tunggu...
Aldhi Fajar Maudhi
Aldhi Fajar Maudhi Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger di https://aldhifajar.com | Influencer | Pengamat Google Trending

simple mode visit my blog www.aldhifajar.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Korupsi dalam Kepemimpinan,Perlukah?

3 Juni 2015   16:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:22 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah tidak umum lagi maraknya korupsi di dalam negeri ini menjadi permasalahan yang sangat mencolok semenjak dari dahulu kala.Sebagai masyarakat awam memang banyak yang mencibir koruptor adalah biang kerok dari bobroknya bangsa ini.saya pun demikian,betapa tidak uang negara yang seharusnya disalurkan untuk kepentingan rakyat dimanfaatkan oleh segelintir orang hanya untuk kepentingan pribadinya.Disaat negara Indonesia ini membutuhkan pembangunan dalam berbagai hal,tetapi itu semua disalahgunakan dengan mudah semudah membalikkan telapak tangan.Sebagai contoh kasus korupsi yang telah umum didengar yaitu korupsi di lingkungan pemerintahan,contoh: korupsi dana pendidikan,korupsi pendapatan negara,korupsi pembangunan sarana dan prasarana umum.Sudah terlalu gampang didengar oleh kita selaku masyarakat.Bosan?Ya sebenarnya saya sudah terlalu bosan mendengar berita korupsi di manapun,Apa yang bisa kita lakukan untuk itu semua?semuanya harus berawal dari diri sendiri.Sewaktu kita sekolah dulu,sebenarnya pendidikan untuk pemahaman mana yang baik dan mana yang salah itu sudah diajarkan .tetapi itu semua tidak cukup jika tidak didukung dari hasrat diri sendiri untuk melakukan yang baik dan jangan melakukan yang salah,buktinya sampai sekarang korupsi terjadi dimana-mana.

Faktor Penyebab Korupsi

Sebenarnya apa titik permasalahan dari itu semua?Faktor penyebab korupsi ada dua,yaitu: faktor internal danfaktor eksternal .

Faktor internal penyebab korupsi bisa datang dari diri sendiri/pribadi.Adapun contoh sikap yang datang dari diri pribadi ,yaitu : Sifat tamak manusia,Moral yang kurang ketika menghadapi godaan,Gaya hidup yang konsumtif,Tidak mau bekerja keras.Apa yang mempengruhi itu semua sehingga bisa muncul?Perilaku individu,organisasi ,dan masyarakat tepat individu dan organisasi itu berada.Korupsi bisa muncul ketika ada kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab itu.Ditambah dukungan dengan lingkungan dimana orang itu berada,sehingga kemungkinan korupsi akan sangat besar jika antar individu saling mendukung untuk memasuki celah yang mungkin tidak sesuai dengan norma yang berlaku.

Sementara itu Faktor Eksternal penyebab korupsi adalah faktor penyebab terjadinya korupsi karena sebab sebab dari luar.Contoh: Kurangnya keteladanan dan kepemimpinan elite bangsa,Lemahnya komitmen dan konsistensi penegakan hukum dan peraturan perundangan,Rendahnya integritas dan profesionalisme,Mekanisme pengawasan keuangan di berbagai lembaga pemerintahan sangat kurang,Kondisi lingkungan kerja,dan Lemahnya keimanan dalam diri seseorang.

Setelah memahami faktor penyebab korupsi,bisa kita pilih satu point penting yaitu Individu.Menurut saya individu ini adalah hal yang sangat vital,jika seseorang/individu ini mempunyai rasa keimanan korupsi sekecil apapun tidak akan pernah terjadi.Tapi di zaman sekarang dengan gaya hidup konsumtif dan haus akan jabatan,semuanya akan dilakukan demi mendapat keuntungan yang besar tanpa harus bekerja dengan keras.Adakah? jelas Korupsi adalah jalan yang akan dipilih seseorang jika dia tidak mau bekerja keras dan hanya ingin mendapatkan keuntungan untuk kepentingan pribadinya.Sangatlah mudah untuk melakukan penyelewengan dana di dalam suatu lingkungan.Ya sangat mudah bagi orang yang tidak mempunyai rasa keimanan,kejujuran,rasa malu,moral dan etika.hanya orang yang tidak mempunyai itu yang akan melakukan korupsi.Yang sangat dirugikan siapa?Semua yang terkait dengan lingkungan itu akan dirugikan hanya karena perbuatan segelintir orang yang hanya ingin mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.

Bisakah itu semua dicegah?Bisa tetapi perlu waktu yang sangat panjang dan perlunya kesadaran dalam lingkup pekerjaan,agar tidak melakukan korupsi.Mungkinkah semua itu dicegah?Saya berpendapat kemungkinan kecil bisa dicegah untuk mengatasi korupsi di berbagai lingkup pekerjaan,sebelum semua individu interospeksi diri dan bisa mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.Jangankan memberantas korupsi di lingkup pemerintahan,di lingkungan sekitar kita saja masih terlihat korupsi yang terjadi.Jadi jangan berkoar-koar dahulu untuk memberantas korupsi di lingkungan pemerintahan,kita cukup berkaca pada diri kita sendiri,Apakah saya sendiri mampu menghindari untuk melakukan korupsi?renungkanlah.

Pada umumnya korupsi terjadi jika ada kesempatan,dan sebagian besar yang melakukan korupsi adalah seseorang yang mempunyai posisi tinggi dalam suatu lingkup pekerjaan.Saya meyakini di setiap lingkup pekerjaan pasti terjadi korupsi.Apa yang salah dari itu semua? Penyalahgunaan kekuasaan adalah salah satu penyebab terjadinya korupsi.suatu posisi dimana seseorang berada di posisi tertinggi dalam suatu perusahaan,dan tidak adanya pengawasan keuangan yang berkala adalah menjadi salah satu penyebab terjadinya korupsi di suatu lingkup pekerjaan.Yang berkuasa selalu menjadi pemenang,itulah yang dapat saya baca dari kebiasaan di negara ini.

Dampak Korupsi

Korupsi itu tidak hanya berdampak dari satu aspek kehidupan saja,tetapi korupsi akan menumbulkan efek domino yang meluas terhadap eksistensi bangsa dan negara.Meluasnya praktik korupsi di suatu negara akan memperburuk kondisi ekonomi bangsa, misalnya harga barang menjadi mahal dengan kualitas yang buruk, akses rakyat terhadap pendidikan dan kesehatan menjadi sulit, keamanan suatu negara terancam, kerusakan lingkungan hidup, dan citra pemerintahan yang buruk di mata internasional sehingga menggoyahkan sendi-sendi kepercayaan pemilik modal asing, krisis ekonomi yang berkepanjangan, dan negara pun menjadi semakin terperosok dalam kemiskinan.Pernahkan anda membayangkan sedikit saja akibat yang ditimbulkan oleh korupsi?

Sebagian contoh dampak yang ditimbulkan dari korupsi yaitu:Dampak ekonomi,Dampak sosial dan kemiskinan,Dampak birokrasi pemerintahan,Dampak politik dan demokrasi,Dampak terhadap penegakkan hukum,Dampak terhadap hankam,Dampak terhadap kerusakan lingkungan.dan masih banyak lagi dampak yang ditimbulkan karena korupsi.Pernah saya membaca suatu opini yaitu,kerugian negara akibat korupsi40%dana APBN per tahun !!.Dwipoto Kusumo dari Transparansi Internasional (TI) Indonesia mengatakan mengatakan, "Sekitar 30 sampai 40 persen dana menguap karena dikorupsi," katanya, korupsi terjadi 70 persennya pada pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah., Sabtu (30/07/2011) di Pangkalpinang. (Bangkapost 30 Juli 2011).30-40% pertahun adalah angka yang tidak sedikit untuk ukuran APBN.

40% dana APBNper tahun (yang hilang) = sekolah gratis sampai perguruan tinggi, biaya kesehatan gratis, perumahan murah, kenaikan pendapatan, listrik murah, modal usaha rakyat, air bersih siap minum, transportasi umum bagus, jalanan dan jembatan bagus, rel kereta ganda seluruh pulau besar, fasilitas umum dan sosial bagus, lebih banyak bandara dan pelabuhan, industri tumbuh, jaminan sosial bagi seluruh rakyat, alutsista cukup dan dalam kondisi baik dan baru, hutang negara bisa diselesaikan dan lain-lain yang tentunya akan semakin mensejahterakan masyarakat, yang pada akhirnya meningkatkan martabat bangsa.

kemana larinya hasil korupsi itu?,pastinya ke kantong pribadi orang yang mementingkan kepentingan pribadinya.Bisa dibayangkan oleh kita dengan angka tersebut ,apa saja yang dirugikan akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab itu.Apa yang bisa kita lakukan andai dana itu tidak dikorupsi?

Kepemimpinan 

Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17).Untuk mencapai tujuan yang diinginkan segala sesuatu harus ada yang mengatur dan memanage semuanya,itulah tugas seorang pemimpin.Pemimpin bukan hanya kekuasaan dan jabatan,tetapi pemimpin harus dibarengi dengan rasa keimanan,kejujuran,leadership,kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan itu.Suatu perusahaan akan mencapai tujuan dengan singkat tergantung pemimpinnya,karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang ING NGARSO SUNG TULADHO yaitu pemimpin yang berada didepan dan harus bisa menjadi tulada atau contoh yang baik bagi anggotanya ,baik sikap,tutur kata,maupun perbuatannya.ING MADYO MANGUN KARSO yaitu pemimpin berada di tengah-tengah ,harus bisa menyemangati,memotivasi,dan memberi inspirasi bagi para anggotanya,dan yang terakhir adalah TUT WURI HANDAYANI yaitu pemimpin berada di belakang,harus bisa mendorong,memberikan arah,nasihatdan memerikan daya bagi anggotanya.

Perlukah Korupsi dalam Kepemimpinan?

 

Sesuai dengan judul artikel opini ini diatas.jadi perlukah kita korupsi dalam suatu kepemimpinan? Jika anda tidak mempunyai hati dan nurani kepada nasib bangsa dan negara ini silakan lakukan.Tetapi ingat,itu semua hanya kepuasan sesaat,semua yang telah dilakukan akan ada konsekuensinya.seperti yang telah diuraikan diatas ,pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memberikan contoh baik bagi bawahannya,yang bisa memberikan motivasi bagi para anggotanya,dan bisa memberikan dorongan nasihat bagi para anggotanya.Korupsi bisa dicegah jika semua pemimpin mempunyai unsur-unsur tersebut,marilah kita memulai kebiasaan yang baik dari hal kecil.karena jika hal kecil bisa kita atasi bukan tidak mungkin hal yang rumit bisa kita atasi juga.bukalah mata demi kepentingan bangsa bukan hanya untuk kepentingan pribadi saja.Jauhkan kata korupsi dari hal sekecil apapun.siapa yang bisa memluruskan ini semua?hanya kita sendiri,individu yang harus bisa merubah kebiasaan korupsi apapun.jika individu sudah berhasil bukan tidak mungkin negara indonesia ini akan menjadi negara yang sangat makmur dan maju bebrapa tahun kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun