Mohon tunggu...
Aldhi Choirul Anam
Aldhi Choirul Anam Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

renang, basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Pakan Hijauan Ternak Menggunakan Teknologi Silase

5 Juni 2024   09:24 Diperbarui: 5 Juni 2024   09:46 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di negara-negara seperti Indonesia, yang memiliki dua musim yang jelas, musim hujan dan kemarau, pengelolaan pakan ternak menjadi tantangan utama bagi para peternak. Keterbatasan hijauan selama musim kemarau sering kali menjadi masalah serius, memaksa peternak untuk mencari cara efektif menyimpan pakan hijauan selama musim melimpah, seperti musim hujan. Salah satu solusi yang terbukti efektif adalah teknologi silase.

Apa itu Silase?

Silase adalah pakan hijauan ternak yang diawetkan melalui proses fermentasi dan disimpan dalam wadah kedap udara seperti kantong plastik atau Drum. Proses fermentasi ini menghasilkan asam susu, yang menjaga kestabilan silase dan mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang merusak.

Proses Pembuatan Silase

  • Persiapan Bahan: Rumput hijau dipotong kecil-kecil  dengan ukuran 5-10 cm dengan menggunakan parang, atau dengan menggunakan mesin chopper untuk memaksimalkan pengepakan dalam drum.
  • Campuran: Rumput hijau bisa dicampur dengan bahan tambahan seperti tetes tebu, dedak, menir, dan onggok dalam proporsi yang telah ditentukan ataupun jika tidak diberikan campuran hanya rumput saja tetap bisa.
  • Pengisian Drum: Campuran bahan dimasukkan ke dalam drum dan dipadatkan secara menyeluruh untuk menghilangkan ruang udara.
  • Penutupan: Drum ditutup rapat untuk mencegah masuknya udara.

dokpri
dokpri

Silase memiliki beberapa keuntungan seperti ketersediaan pakan, silase memungkinkan peternak untuk memiliki cadangan pakan selama musim kemarau yang panjang. Pemanfaatan hijauan berlebih selama musim hujan, hijauan yang berlebih dapat diawetkan sebagai silase untuk digunakan di masa mendatang. 

Kualitas nutrisi yaitu proses fermentasi dalam silase menjaga kualitas nutrisi, termasuk tingginya kandungan protein. Pemanfaatan limbah pertanian, silase dapat dibuat dari berbagai sisa limbah pertanian atau hasil agroindustri, memungkinkan pemanfaatan yang efisien dari sumber daya.

Cara Pengambilan dan Penyimpanan Silase yaitu setelah proses fermentasi selama enam hingga delapan minggu, drum dapat dibuka untuk mengambil silase secara berkala. Silase yang baru dibuka sebaiknya dijemur atau diangin-anginkan terlebih dahulu untuk menghilangkan kelembaban. Penting untuk tidak sering membuka drum agar silase tetap terjaga kualitasnya.

Ciri-ciri Silase Berkualitas

  • Rasa dan Aroma: Silase yang baik memiliki rasa dan aroma asam yang khas.
  • Warna dan Tekstur: Warna hijau kekuningan yang masih terjaga dan tekstur rumput yang jelas menandakan kualitas silase yang baik.
  • Kondisi Fisik: Tidak berjamur, tidak berlendir, dan tidak mengumpal.
  • Kadar air hanya sekitar 60 - 70 % dan pH antara 3,8 - 4,2

Dengan memahami dan menerapkan teknologi silase dengan benar, peternak dapat mengoptimalkan produksi ternak mereka, menjaga ketersediaan pakan sepanjang tahun, dan meningkatkan kualitas nutrisi bagi ternak mereka. Teknologi ini tidak hanya membantu mengatasi tantangan musim, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan usaha peternakan secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun