Koperasi, Kenapa Sepi dan Terisolasi?
Hari ini, 12 Juli 2022 genaplah Hari Koperasi 75 tahun. Adakah perayaannya? Kok sepi? Apakah koperasi kita sudah terisolasi? Masihkah sokoguru perekonomian Indonesia? Dimanakah posisi koperasi dalam perekonomian nasional.
Hari koperasi yang ditetapkan pada kongres koperasi pertama yang diselenggarakan pada tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalaya Jawa Barat. Kongres Koperasi pertama tersebut memutuskan hal penting:
- Mendirikan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI)
- Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
- Menetapkan 12 juli sebagai Hari Koperasi.
Sejak itulah 12 juli dirayakan sebagai hari koperasi. Kongres Koperasi Kedua dilakukan pada 15-17 Juli 1953. Karena besarnya jasa Muhammad Hatta memajukan usaha koperasi, maka Muhammad Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia.
Bagaimana koperasi kita setelah 75 tahun Hari Koperasi? Adakah perayaan hari ini? Perjalanan koperasi sejak konsep koperasi digagas oleh R. Aria Wiraatmadja, seorang Patih dari Poerwokerto pada tahun 1896.
Pada zaman penjajahan Belanda koperasi tidak bisa dibentuk. Pada masa penjajahan Jepang koperasi dibentuk, namun digunakan untuk memeras rakyat. Koperasi baru diangkat setelah kemerdekaan dan membuat Kongres pertama Koperasi 12 Juli 1947.
Kenapa koperasi tidak bergaung dan tidak kedengaran suaranya? Apakah koperasi sudah mati suri, hidup segan mati tak mau? Kalahkah koperasi kepada usaha swasta dan pemerintah? Dalam pasal 33 UUD 1945 disebutkan ada 3 usaha, yaitu pemerintah , swasta dan koperasi.
Pemerintah diwakili BUMN dan BUMD. Swasta dengan Kadin, koperasi? Ada Menteri yang khusus mengurus koperasi, kenapa koperasi tidak maju?
Menurut UU no 12 tahun 1967, koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan  hukum koperasi yang merupakan tata susun ekonomi sebagai usaha Bersama berdasarkan asas kekluargaan.
Tujuan koperasi adalah memajukan dan meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat umum, serta untuk membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan Makmur berlandasan Pancasila dan UUD 1945.
Kenapa koperasi tidak bisa maju? Bukankah rumusan UU no 12 tahun 1967 tersebut diatas adalah implementasi dari nilai-nilai Pancasila  secara konkrit? Apakah koperasi yang merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial tidak cocok lagi di Indonesia.
Apakah ekonomi Indonesia sudah terjebak dengan konsep Kapitalisme dengan segala nilai-nilainya? Apakah prisip survival of fittest, homo homini lupus dan individualisme lebih cocok dengan perekonomian nasional? Masuknya perusahaan multi nasional di Indonesia menghimpit koperasi kita?
Kabarnya, perayaan Hari Koperasi Nasional yang ke 75 pada tanggal 12 Juli 2022 ini mengangkat tema, "Transformasi Koperasi Untuk ekonomi Berkelanjutan". Taglinenya, "Ayo Berkoperasi dalam rangka mendukung Program Revolusi Mental". Kenapa sepi? Dimana perayaannya? Adakah pesta perayaan HUT ke 75?
Apakah koperasi kita sudah terisolasi dari kancah perekenomian nasional kita? Apakah dominasi BUMN dan BUMD mewakili usaha pemerintah dan upaya swasta telah menguasai perekonomian nasional kita?
Apakah soko guru perekonomian nasional telah direbut usaha sawasta dan BUMN? Apakah koperasi yang berwatak sosial, bergotong royong dan belandaskan asas kekeluargaan tidak lagi relevan? Apakah perlu perumusan ulang dan revitalisasi koperasi kita?
Apa upaya kementerian yang mengurus koperasi ini untuk memajukan koperasi. Bukankah koperasi juga bertujuan untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat umum?
Koperasi, dimanakah berada dalam usia 75 tahun Hari koperasi nasional. Dimanakah konsep sokoguru perekonomian nasional? Dimanakah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial? Apakah semua ini telah terkubur kapitalisme dan prinsip nilainya?
Hari koperasi ke 75 sepi sekali, koperasi seakan terisolasi. Tak ada pidato dari Menteri Koperasi. Apakah koperasi akan mati? Atau hidup segan mati tak mau? Siapakah yang bisa menjawabnya?
Selamat HUT ke 75 Hari Koperasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
