Apakah ekonomi Indonesia sudah terjebak dengan konsep Kapitalisme dengan segala nilai-nilainya? Apakah prisip survival of fittest, homo homini lupus dan individualisme lebih cocok dengan perekonomian nasional? Masuknya perusahaan multi nasional di Indonesia menghimpit koperasi kita?
Kabarnya, perayaan Hari Koperasi Nasional yang ke 75 pada tanggal 12 Juli 2022 ini mengangkat tema, "Transformasi Koperasi Untuk ekonomi Berkelanjutan". Taglinenya, "Ayo Berkoperasi dalam rangka mendukung Program Revolusi Mental". Kenapa sepi? Dimana perayaannya? Adakah pesta perayaan HUT ke 75?
Apakah koperasi kita sudah terisolasi dari kancah perekenomian nasional kita? Apakah dominasi BUMN dan BUMD mewakili usaha pemerintah dan upaya swasta telah menguasai perekonomian nasional kita?
Apakah soko guru perekonomian nasional telah direbut usaha sawasta dan BUMN? Apakah koperasi yang berwatak sosial, bergotong royong dan belandaskan asas kekeluargaan tidak lagi relevan? Apakah perlu perumusan ulang dan revitalisasi koperasi kita?
Apa upaya kementerian yang mengurus koperasi ini untuk memajukan koperasi. Bukankah koperasi juga bertujuan untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat umum?
Koperasi, dimanakah berada dalam usia 75 tahun Hari koperasi nasional. Dimanakah konsep sokoguru perekonomian nasional? Dimanakah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial? Apakah semua ini telah terkubur kapitalisme dan prinsip nilainya?
Hari koperasi ke 75 sepi sekali, koperasi seakan terisolasi. Tak ada pidato dari Menteri Koperasi. Apakah koperasi akan mati? Atau hidup segan mati tak mau? Siapakah yang bisa menjawabnya?
Selamat HUT ke 75 Hari Koperasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H